Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepatuhan pada Prokes Rendah, Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran

Kompas.com - 15/07/2021, 11:59 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Berdasarkan data di Provinsi DKI Jakarta, titik merah pada kolom menjaga jarak lebih banyak dibandingkan dengan titik merah pada kolom kepatuhan memakai masker.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19: Masih Banyak Daerah Abai Prokes

“Di level provinsi, DKI Jakarta mencatat level kepatuhan menjaga jarak hanya 57,2 persen kelurahan, yang artinya tingkat kepatuhan menjaga jaraknya masih rendah,”imbuh Dewi.

Hal sama juga tampak di Provinsi Jawa Barat. Hanya ada 814 kelurahan dan desa atau 23.86 persen) yang patuh menggunakan masker. Ini artinya tingkat kepatuhannya rendah karena kurang dari 75 persen.

Demikian juga dengan tingkat kepatuhan menjaga jarak. Sebanyak 1.017 (29,81 persen) kelurahan dan desa memiliki kepatuhan menjaga jarak rendah (kurang dari atau sama dengan 75 persen).

Untuk Provinsi Jawa Tengah, hanya ada 439 kelurahan dan desa atau 23,55 persen yang patuh menggunakan masker.

Hal yang sama juga terjadi pada tingkat kepatuhan menjaga jarak. Hanya 629 kelurahan dan desa atau 33.74 persen yang patuh menjaga jarak.

Baca juga: Satgas: Kepatuhan Memakai Masker dan Jaga Jarak Masih Rendah

Sementara itu, angka kepatuhan menggunakan masker di Daerah Istimewa Yogyakarta hanya mencapai 13,02 persen atau kurang dari 75 persen. Ini masih rendah, karena kepatuhan hanya terjadi di 50 kelurahan dan desa.

Demikian juga dengan tingkat kepatuhan menjaga jarak. Sebab hanya 90 kelurahan dan desa atau 23,44 persen saja yang patuh.

Di Jawa Timur kondisi juga tidak jauh berbeda. Sebanyak 966 kelurahan dan desa atau hanya 20,77 persen saja yang patuh menggunakan maskernya. Ini masih rendah sekali kareja kurang dari 75 persen.

Demikian juga tingkat kepatuhan menjaga jarak. Hanya 1.181 kelurahan dan desa atau 25,40 persen yang patuh.

Selanjutnya, di Provinsi Banten kepatuhan menggunakan masker juga rendah. Sebab hanya 161 kelurahan dan desa atau sekitar 27.19 persen yang patuh.

Baca juga: Pimpinan DPR Dorong Pengusaha Terlibat Percepatan Vaksinasi bagi Pekerja

Sedangkan kepatuhan menjaga jarak hanya 34,45 persen atau hanya terjadi di 204 kelurahan dan desa. 

Di Bali, situasi malah lebih buruk. Hanya ada 12 kelurahan dan desa atau hanya 1,70 persen saja yang patuh dalam menggunakan masker. Angka ini berarti rendah sekali (kurang dari atau sama dengan 75 persen).

Demikian juga tingkat kepatuhan menjaga jarak. Hanya 4,40 persen atau terjadi di 31 kelurahan dan desa saja. Angka ini berarti masih rendah pula (kurang dari atau sama dengan 75 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com