Tak hanya itu, Dasco mengecek kemungkinan apabila ruang anggota DPR diubah menjadi ruang perawatan pasien.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengungkapkan, DPR memiliki gedung 23 lantai dengan jumlah ruangan sebanyak 30 ruangan per lantai.
Diperkirakan, kata dia, ruangan-ruangan itu dapat menampung 2-3 orang per ruangan.
"Dengan posisi kamar mandi hanya cuma enam, kemudian tadi sudah sama-sama (lihat) kan liftnya sudah tua-tua, tempat tidur enggak masuk. Lalu kemudian sampah disinfeksiusnya mesti kita perhitungkan bagaimana, supaya tidak membuat masalah baru," kata Dasco.
Baca juga: Pimpinan DPR Diminta Dukung Usulan Kompleks Parlemen Jadi RS Darurat
Ia menerangkan, jika ruang anggota DPR atau rapat paripurna hendak difungsikan sebagai ruang perawatan, justru perlu ada pembongkaran yang memakan waktu cukup lama.
Dasco mengungkapkan, dari seluruh area yang diperiksa, kemungkinan yang dapat terpakai adalah lapangan seluas 80 x 90 meter.
"Tentunya ini enggak bisa dibikin bertingkat kan, hanya tenda-tenda darurat," ungkapnya.
Dasco menambahkan, wacana mengubah kompleks parlemen menjadi rumah sakit darurat juga harus memikirkan jumlah kamar mandi, ruangan dokter, saluran listrik, saluran air, dan sejumlah hal lainnya.
Atas hal-hal tersebut, ia enggan memberikan kesimpulan apakah kompleks parlemen dapat atau tidak dapat dijadikan sebagai rumah sakit darurat.
"Pada prinsipnya tidak berkeberatan tapi tadi teman-teman sudah melihat peninjauan teknis aecara langsung dan juga tentunya sudah bisa mengambil kesimpulan apakah memungkinkan atau tidak," ucap Dasco.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.