Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Perpanjangan PPKM Darurat Bergulir, Pemerintah Diminta Sigap Cairkan Bansos

Kompas.com - 14/07/2021, 17:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani meminta pemerintah segera sigap menunaikan janji pencairan bantuan sosial (bansos) di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Menurutnya, hal tersebut perlu segera dilakukan mengingat munculnya wacana perpanjangan PPKM darurat hingga enam pekan ke depan.

"Bansos untuk 10 juta peserta Program Keluarga Harapan dan Bantuan Sosial Tunai baru dicairkan, sementara wacana perpanjangan PPKM Darurat telah beredar di masyarakat," kata Netty dalam keterangannya, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Kepada Menko PMK, MUI Usulkan Bansos untuk Ulama

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, wacana perpanjangan PPKM darurat tentu memengaruhi mentalitas rakyat kecil yang bergantung pada pemasukan kerja harian.

Di sisi lain, ia menyoroti bagaimana lambannya pencairan bansos yang dijanjikan pemerintah, akan semakin membuat panik masyarakat kecil ketika wacana perpanjangan PPKM darurat digulirkan.

"Rakyat kecil tentu panik dan bingung memikirkan bagaimana harus bertahan hidup di tengah pembatasan, sementara bantuan sosial yang dijanjikan terlambat dicairkan dan jumlahnya juga kurang memadai. Apakah pemerintah menunggu rakyat kelaparan dulu?," tanya Netty.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR itu mendesak pemerintah sigap menunaikan janji bansos, dan jangan menunggu kritik dan teguran dari masyarakat, baru kemudian bertindak.

Ia menyatakan sudah ada kritikan dari masyarakat melalui akun media sosial Instagram Kementerian Sosial @kemensos terkait bansos.

Baca juga: Pemkot Tangsel Siapkan Bansos untuk Pasien Covid-19 yang Isoman, Warga Diminta Lapor RT/RW

"Beberapa hari lalu, netizen ramai-ramai menagih janji bansos pemerintah di akun Instagram Kemensos karena belum mengetahui kejelasan pencairan bantuan sosial tunai tersebut meskipun sudah bertanya kepada RT/RW setempat," jelasnya.

Ia mengingatkan pemerintah bahwa bansos sangat ditunggu rakyat kecil di tengah PPKM darurat, terlebih jika wacana perpanjangan digulirkan.

Pemerintah, kata dia, diminta membantu menyiapkan kebutuhan hidup masyarakat kecil sehari-hari.

"Jangan hanya meminta diam di rumah. Besaran bansos pun seharusnya memadai untuk memenuhi kebutuhan. Jumlah Rp 300.000 terlalu kecil untuk bertahan hidup," tutur dia.

Lebih lanjut, Netty mengatakan bahwa saat ini sudah banyak rakyat yang tak bisa lagi berusaha atau bekerja, karena berkurangnya pelanggan maupun akibat dipaksa menutup usaha.

Baca juga: Jadwal, Nilai, dan Kriteria Penerima Bansos Tunai Masa PPKM di Jakarta

Ia menyadari, meskipun masyarakat takut dengan ancaman Covid-19, tetapi mereka terpaksa keluar rumah demi memenuhi kebutuhan keluarga.

"Jika bansos diberikan dengan jumlah yang cukup, niscaya rakyat sukarela mau tetap di rumah. Tidak ada orang yang mau dirinya terpapar," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com