Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2021, 15:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan bahwa perlindungan dan pemenuhan hak anak berawal dari keluarga.

Ini termasuk agar mereka tidak terjerumus ke dalam lubang radikalisme dan terorisme.

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA Rohika Kurniadi Sari mengatakan, peranan keluarga terhadap perlindungan anak akan mencerminkan kualitas bangsa dan negara ke depan.

“Kami sangat berharap, keluarga-keluarga di seluruh Indonesia menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan radikalisasi dan terorisme, yang diawali dari mitigasi dalam pengasuhan anak berbasis hak anak,” ujar Rohika dikutip dari siaran pers, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Wapres: Isu Terorisme Tingkatkan Ketidakpastian

Rohika mengatakan, keluarga sangat berperan penting sebagai unit terkecil masyarakat dan garda terdepan mencegah radikalisme dan terorisme.

Sebab, untuk mencegah hal tersebut tidak hanya bisa dilakukan pemerintah tetapi juga perlu sinergi masyarakat agar mau bergerak secara masif.

Termasuk, peranan keluarga untuk menguatkan dan memastikan anggotanya tak ada yang terpapar paham-paham radikal.

"Dalam upaya pencegahan munculnya paham radikalisme dan tindakan terorisme dibutuhkan sinergi dan komitmen pemerintah serta masyarakat untuk bergerak mencegah masif," kata Rohika.

Baca juga: Polri Tangkap 217 Tersangka Terorisme sejak Januari hingga Mei 2021

Rohika mengatakan, dalam upaya meningkatkan kapasitas keluarga, pihaknya telah membentuk layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang saat ini jumlahnya mencapai 189 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Puspaga memiliki fungsi layanan informasi dan bimbingan kepada keluarga yang dapat membantu mengoptimalisasikan peranannya dalam mencegah tindakan radikalisme dan terorisme terhadap anak dan keluarga.

Tak hanya itu, Kementerian PPPA bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga menyosialisasikan pencegahan anak dan keluarga dari paham radikalisme dan terorisme melalui Puspaga tersebut.

"Ini sebagai penguatan bagi psikolog atau konselor serta Dinas PPPA pengampu Puspaga yang memiliki fungsi layanan dan bimbingan agar mampu memahami akan pentingnya pencegahan paham radikalisme dan tindakan terorisme pada anak dan keluarga," ujar dia.

Baca juga: Menteri PPPA Harap Puspaga Tingkatkan Kualitas dan Ketahanan Keluarga

Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwakhid mengatakan, akar masalah dari radikalisme dan terorisme adalah ideologi menyimpang.

Hal tersebut dapat menyasar siapa saja tanpa mengenal agama maupun pekerjaan.

“Pola radikalisme dan terorisme oleh dunia internasional sudah dianggap sebagai kejahatan luar biasa dan kejahatan kemanusiaan atau kejahatan serius," kata dia.

Menurut dia, pola tersebut berawal dari potensi radikal yang berubah menjadi motivasi radikal.

Itu akan terjadi apabila dipicu faktor-faktor seperti politisasi agama, pemahaman agama yang menyimpang, intoleransi, kemiskinan, dan kebodohan.

"Faktor lain bisa juga dipicu oleh lingkungan dan media sosial sehingga dapat membentuk individu yang radikal-terorisme,” ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Soal Serangan KKB Sepekan Terakhir, Panglima TNI: Kita Gunakan 'Hard Power'

Soal Serangan KKB Sepekan Terakhir, Panglima TNI: Kita Gunakan "Hard Power"

Nasional
Alex Tirta Penuhi Panggilan Penyidik Jadi Saksi soal Kasus Dugaan Pemerasan Firli

Alex Tirta Penuhi Panggilan Penyidik Jadi Saksi soal Kasus Dugaan Pemerasan Firli

Nasional
Suara Pemohon sampai Kubu Prabowo-Gibran Usai MK Tolak 'Gugatan Ulang' Syarat Usia Capres-Cawapres

Suara Pemohon sampai Kubu Prabowo-Gibran Usai MK Tolak "Gugatan Ulang" Syarat Usia Capres-Cawapres

Nasional
Agus Rahardjo Mengaku Diperintah Jokowi Setop Kasus Setya Novanto, Istana: Kenyataannya Proses Hukum Terus Berjalan

Agus Rahardjo Mengaku Diperintah Jokowi Setop Kasus Setya Novanto, Istana: Kenyataannya Proses Hukum Terus Berjalan

Nasional
Firli Bahuri Tiba di Bareskrim, Jalani Pemeriksaan Perdana Setelah Jadi Tersangka

Firli Bahuri Tiba di Bareskrim, Jalani Pemeriksaan Perdana Setelah Jadi Tersangka

Nasional
Sudirman Said Optimistis Anies-Muhaimin Lolos ke Putaran Kedua Pilpres 2024

Sudirman Said Optimistis Anies-Muhaimin Lolos ke Putaran Kedua Pilpres 2024

Nasional
Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jabat KSAD

Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jabat KSAD

Nasional
Agus Rahardjo Sedih Marwah KPK Dijaga Puluhan Tahun Luluh Lantak oleh Dugaan Korupsi Firli Bahuri

Agus Rahardjo Sedih Marwah KPK Dijaga Puluhan Tahun Luluh Lantak oleh Dugaan Korupsi Firli Bahuri

Nasional
Hari Ini Ganjar Kampanye di Kupang, Temui Mahasiswa hingga Tokoh Agama

Hari Ini Ganjar Kampanye di Kupang, Temui Mahasiswa hingga Tokoh Agama

Nasional
Gerindra Bingung Tambahan Anggaran Alutsista Rp 61 T Dituding untuk Kampanye Prabowo-Gibran

Gerindra Bingung Tambahan Anggaran Alutsista Rp 61 T Dituding untuk Kampanye Prabowo-Gibran

Nasional
Agus Rahardjo Duga UU KPK Direvisi karena Ditolaknya Perintah Jokowi Hentikan Kasus Setya Novanto

Agus Rahardjo Duga UU KPK Direvisi karena Ditolaknya Perintah Jokowi Hentikan Kasus Setya Novanto

Nasional
KPU Akan Pertemukan Capres dengan Kemenkeu agar Bisa Susun Program Sesuai Anggaran Negara

KPU Akan Pertemukan Capres dengan Kemenkeu agar Bisa Susun Program Sesuai Anggaran Negara

Nasional
Kritik Ide Anies Ganti 'Food Estate' Jadi 'Contract Farming', Airlangga: Petani Harus Sejahtera, Bukan Jadi Pekerja

Kritik Ide Anies Ganti "Food Estate" Jadi "Contract Farming", Airlangga: Petani Harus Sejahtera, Bukan Jadi Pekerja

Nasional
Sudirman Said Ungkap Alasan Anies Ingin Kaji Ulang Pembangunan IKN

Sudirman Said Ungkap Alasan Anies Ingin Kaji Ulang Pembangunan IKN

Nasional
Capres-Cawapres Harus Datang Setiap Acara Debat Pilpres 2024

Capres-Cawapres Harus Datang Setiap Acara Debat Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com