Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi X DPR Minta Pemerintah Perketat Naturalisasi Atlet Asing

Kompas.com - 14/07/2021, 15:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta pemerintah memeperketat pengajuan naturalisasi atlet luar negeri untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Syaiful menilai, proses naturalisasi pemain merupakan langkah instan dalam menggenjot prestasi cabang olahraga di tingkat regional maupun internasional.

"Saya secara prinsip kurang setuju dengan langkah naturalisasi atlet demi meraih prestasi di ajang regional maupun internasional. Untuk itu kami meminta pemerintah benar-benar memperketat pengajuan naturalisasi atlet dari luar negeri menjadi WNI,” kata Syaiful dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Perbasi Tegaskan Pemain Naturalisasi Hanya untuk Timnas Bola Basket Indonesia

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, proses naturalisasi memang sudah banyak dilakukan oleh negara lain.

Akan tetapi, proses tersebut dilakukan secara selektif dengan persyaratan ketat sehingga pemain yang dinaturalisasi benar-benar berdampak positif bagi perkembangan cabang olahraga.

"Naturalisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja tim dan tingkat olahraga, tetapi jika mereka digunakan secara berlebihan, pemain lokal akan memiliki sedikit kesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktis," kata dia.

Ia juga menyoroti kehadiran pemain naturalisasi di sejumlah cabang olahraga seberti sepakbola dan basket belum menghasilkan prestasi mencolok di tingkat regional dan internasional.

"Hingga saat ini berbagai capaian prestasi olah raga di ajang regional maupun internasional masih dipersembahkan cabang-cabang olah raga yang mengandalkan pemain sendiri seperti cabang bulu tangkis," kata Huda.

Baca juga: Kiprah Pemain Naturalisasi di Skuad Persib Bandung

Ia menduga, hal itu disebabkan oleh minimnya nasionalisme dan patriotisme yang dimiliki oleh pemain naturalisasi saat membela nama Indonesia di ajang internasional.

Menurut Huda, naturalisasi hendaknya menjadi bagian dari peta jalan prestasi olahraga nasional tetapi jangan sampai membunuh bibit-bibit prestasi atlet nasional.

Ia juga mendorong agar ekosistem pembinaan olahraga di Indonesia terus diperbaiki agar mampu melahirkan atlet-atlet andal.

“Saya berharap naturalisasi ini adalah benar-benar langkah awal di Roadmap prestasi nasional olahraga. Tidak menjadi jalan pintas bagi tercapainya prestasi olah raga Indonesia di kancah regional maupun internasional," kata Syaiful.

Diketahui, Pengurus Pusat Persatuan Basket Indonesia (PP Perbasi) bersama pemerintah tengah mengupayakan naturalisasi terhadap tiga orang atlet basket yakni Dame Diagne, Marques Terrell Bolden, dan Serigne Modou Kane.

Baca juga: 5 Hari Jelang Pembukaan Olimpiade Tokyo, Ada 2.200 Atlet Sudah Masuk ke Perkampungan Atlet

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudidn Amali mengatakan, naturalisasi tiga atlet itu dibutuhkan untuk menambah kekuatan tim nasional basket Indonesia menghadapi kualifikasi piala dunia basket atau FIBA World Cup.

"Teman-teman dari Perbasi menyampaikan kalau sekarang kondisinya kami tetap akan berusaha tetapi tentu luar biasa upayanya. Namun untuk memperkuat keyakinan itu kami mohon ada kesempatan untuk naturalisasi memperkuat tim nasional yang ada sekarang," kata Zainuddin dalam rapat dengan Komisi X DPR, Rabu.

Adapun hasil rapat itu menyetujui naturalisasi bagi Diagne, Bolden, dan Kane.

"Sembilan fraksi, delapan di antaranya mendukung proses naturalisasi ini, sehingga kesimpulan rapat pada siang hari ini itu adalah Komisi X menyetujui dilaksanakannya naturalisasi untuk tiga nama yang diajukan oleh Menpora," kata Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com