Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Perguruan Tinggi Ikut Produksi Oksigen Konsentrator

Kompas.com - 14/07/2021, 11:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta perguruan tinggi turut serta memproduksi oksigen konsentrator bagi pasien Covid-19.

Pasalnya, saat ini kebutuhan oksigen sedang meningkat seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air.

Dalam kunjungann ke Gresik, Jawa Timur, Muhadjir mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menghubungi sejumlah universitas yang memiliki fakultas teknik untuk memproduksi alat tersebut.

"Saya yakin di sini ada perguruan tinggi-perguruan tinggi hebat yang bisa menciptakan itu sesegera mungkin karena itu juga tidak membutuhkan teknologi tinggi," ujar Muhadjir saat mengunjungi PT Samator dan PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Selasa (13/7).

Baca juga: Di Tengah Krisis Oksigen, 250 Tabung Oksigen RS PKU Muhammadiyah Yogya Ditarik Vendor

Oksigen konsentrator saat ini banyak dibutuhkan karena merupakan alat yang dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis dengan saturasi di atas 93 persen.

Penggunaannya pun cukup disambungkan langsung ke aliran listrik.

"Oksigen konsentrator yang diciptakan perguruan tinggi, akan dapat membantu mengantisipasi kekurangan pasokan oksigen. Tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri," kata dia.

Muhadjir mengatakan, berdasarkan pemantauannya, kondisi penanganan di Jawa Timur sudah cukup baik.

Namun masih terdapat masalah, yakni bagaimana memastikan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri yang suatu saat butuh oksigen bisa tertangani baik.

Lebih lanjut, Muhadjir pun mengimbau masyarakat yang telah membeli oksigen dan menyimpannya di rumah agar dapat meminjamkannya kepada yang membutuhkan.

Baca juga: Kejari Siapkan Kendaraan untuk Distribusi Tabung Oksigen ke Semua RSUD di Jakarta Utara

Khususnya mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri, baik tetangga maupun kerabatnya.

Sedangkan bagi tabung oksigen yang kosong pun dimintanya agar segera dikembalikan.

"Jangan disimpan karena dengan disimpan itu menyebabkan kita banyak sekali kekurangan tabung oksigen," kata Muhadjir.

"Seperti di rumah sakit lapangan itu tidak mungkin disuplai oksigen likuid dengan tanki-tanki yang besar, tetapi pakai tabung yang kecil-kecil. Kalau itu hilang dari pasar akan menyulitkan kita semua," tegas Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com