Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Penambahan Faskes Tak Pernah Cukup jika Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19 Tak Terkendali

Kompas.com - 14/07/2021, 06:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penambahan fasilitas kesehatan (faskes) tidak akan pernah cukup jika pasien terinfeksi Covid-19 terus bertambah hingga tidak terkendali.

Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers secara virtual pada Selasa (13/7/2021).

"Penanganan Covid-19 dengan meningkatkan fasilitas kesehatan mungkin saja dapat membantu penanganan pada orang yang sudah terinfeksi. Namun, tidak pernah cukup apabila orang yang terinfeksi jumlahnya terus meningkat dan tidak terkendali," ujarnya.

Maka dari itu, upaya jangka panjang yang murah dan paling tepat adalah dengan terus meningkatkan kedisiplinan menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan diri.

Wiku menegaskan, cepat atau tidaknya pandemi Covid-19 di Indonesia berakhir ditentukan dari tingkat keseriusan semua pihak untuk disiplin menjaga protokol kesehatan.

Baca juga: 500 Hari Pandemi Covid-19 dan Target 5 Juta Vaksinasi Perhari dari Jokowi

"Serta ketegasan pemerintah pusat maupun daerah dalam menindak tegas pelanggarannya oleh individu, kelompok masyarakat, atau institusi," tuturnya.

Wiku mencontohkan, cara melindungi diri dan orang-orang terdekat dari Covid-19 sebenarnya sangat mudah dilakukan.

Antara lain menolak kunjungan atau ajakan berkumpul yang berpotensi meningkatkan penularan, memanfaatkan sebaik mungkin apabila memiliki kesempatan untuk work from home (WFH), dan sebisa mungkin tidak keluar rumah untuk keperluan yang tidak mendesak.

"Bagi yang terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja, mohon menggunakan masker dengan baik dan benar, dan selalu mencuci tangan atau minimal membawa hand sanitizer. Jangan membuka masker di tempat keramaian, apalagi pada saat berbicara dengan orang lain," tegas Wiku.

Sementara itu, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 47.899 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Adapun data tersebut dihimpun pemerintah sejak Senin (12/7/2021) hingga Selasa (13/7/2021) pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Ramai Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut karena Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes

Angka sebanyak 47.899 itu merupakan penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi selama pandemi melanda Indonesia, yakni pada Maret 2020.

Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.615.529 orang.

Rekor kasus baru Covid-19 kali ini memperlihatkan bahwa kondisi pandemi di Tanah Air semakin memprihatinkan.

Penambahan tertinggi juga pernah terjadi kemarin, Senin (12/7/2021), yakni sebanyak 40.427 orang.

Sejak Senin hingga Selasa, kasus baru mulai memasuki fase di atas 40.000 pasien dalam sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com