Berdasarkan data, maka situasi pandemi Covid-19 mulai memasuki skenario terburuk sejak 12 Juli 2021, saat kasus baru menyentuh angka 40.427.
Jika dibandingkan data sebulan sebelumnya, yaitu pada 12 Juni 2021 yang mencatat 7.465 kasus baru, angka itu melebihi lima kali lipatnya.
Data juga memperlihatkan bahwa kasus baru melonjak hampir dua kali lipat dalam dua pekan terakhir. Sebab, pada 1 Juli Indonesia yang mencatat 24.836 kasus baru, kemudian mencapai 47.899 pada 13 Juli 2021.
Baca juga: UPDATE 13 Juli: Sebaran 47.899 Kasus Baru Covid-19 di 34 Provinsi, 12.182 Kasus di DKI
Lonjakan kasus baru Covid-19 di Indonesia tidak diiringi meningkatnya pasien sembuh yang setara.
Hal ini mengakibatkan jumlah kasus aktif juga ikut melonjak. Kasus aktif merupakan pasien yang masih dinyatakan positif dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Jumlahnya didapat setelah mengurangi total kasus Covid-19 dengan total pasien sembuh dan meninggal.
Sebagai catatan, jumlah kasus aktif terus meningkat sejak 3 Juni 2021. Jika pada 2 Juni, tercatat ada 100.364 kasus aktif Covid-19, jumlah itu kemudian turun menjadi 94.438 kasus aktif.
Namun, sejak 2 Juni hingga saat ini jumlah kasus aktif tidak pernah turun. Bahkan, saat ini jumlahnya melonjak lebih dari empat kali lipatnya, dengan 407.709 kasus aktif yang tercatat.
Baca juga: UPDATE: 407.709 Kasus Aktif Covid-19, Indonesia Kembali Catatkan Rekor
Hal ini tentunya akan membahayakan penanganan di hilir. Sebab, jika pasien semakin bertambah maka akan berpengaruh terhadap ketersediaan ranjang di rumah sakit atau bed occupancy rate.
Jika rumah sakit terus mengalami over capacity atau bahkan kolaps, maka penanganan pasien Covid-19 akan semakin berat dilakukan.
Apalagi, jika disertai semakin langkanya perangkat darurat seperti tabung oksigen, bahkan ambulans untuk membawa pasien yang dalam keadaan berat.
Baca juga: Satgas: Jika Kondisi Belum Terkendali, Perpanjangan PPKM Darurat Mungkin Dilakukan