JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berjalan tepat 500 hari, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 hingga hari ini, Rabu (14/7/2021).
Selama 500 hari pandemi, kondisi Indonesia saat ini justru semakin memprihatinkan akibat penularan virus corona yang belum juga dapat dikendalikan.
Hal ini terlihat berdasarkan data mutakhir yang diungkap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Rabu.
Indonesia mencatatkan rekor tertinggi kasus baru Covid-19 dengan bertambahnya 47.899 kasus baru dalam sehari.
Baca juga: UPDATE: Tambah 47.899, Kasus Covid-19 Indonesia Capai 2.615.529
Penambahan jumlah pasien itu menyebabkan total kasus akibat penularan virus corona di Tanah Air kini mencapai 2.615.529 orang.
Dalam 500 hari, jumlahnya kini berjuta kali lipat dibandingkan saat diumumkan adanya dua pasien pertama.
Kasus aktif pun melonjak hingga menyentuh angka di atas 400.000 pasien, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Jika kondisi ini bertahan, tentu membuat penanganan pasien semakin dirasakan berat.
Angka kematian yang tinggi di Indonesia juga memperlihatkan bahwa penanganan pandemi saat ini butuh perhatian yang lebih serius dari pemerintah, juga masyarakat.
Baca juga: Menko PMK: Perusahaan dan Penjual Obat Jangan Sengaja Manfaatkan Pandemi Covid-19
Data memang memperlihatkan kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Seperti apa? Berikut paparannya:
Munculnya 47.899 kasus baru Covid-19 bukan hanya tercatat sebagai jumlah tertinggi, tetapi perlu disikapi sebagai alarm keras bagi Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyatakan bahwa skenario terburuk akan dijalankan pemerintah saat jumlah kasus baru menyentuh 40.000 pasien dalam sehari.
Baca juga: Ini Skenario Terburuk yang Disiapkan Pemerintah jika Kasus Harian Tembus 40.000 Kasus
Adapun, maksud skenario terburuk adalah mempersiapkan penanganan Covid-19 lebih optimal, terutama di hilir, yaitu penanganan pasien.
"Kita sudah hitung worst case scenario. (Jika) lebih dari 40.000 (kasus dalam sehari) bagaimana suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai rumah sakit, sudah kami hitung," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).