JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri diminta untuk mewaspadai beberapa gejala agar tidak terlambat mendapatkan penanganan kesehatan.
Menurut epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman, terdapat tiga kondisi yang mesti diperhatikan.
"Pertama demam yang sudah lebih dari 3-4 hari enggak turun itu enggak bisa terus di rumah. Meski sudah minum paracetamol, tapi itu berisiko, karena menunjukkan ada infeksi yang enggak bisa direm, dan perlu penanganan di fasilitas kesehatan," kata Dicky pada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: LaporCovid-19: 450 Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Jawa Barat Terbanyak
Kondisi kedua, lanjut Dicky, adalah batuk disertai dahak yang berwarna selama kurun waktu 7-10 hari.
"Walau batuk itu kondisi umum tapi kalau sudah seminggu lebih tidak membaik ya harus ke fasilitas kesehatan. Apalagi dahaknya tidak putih, berwarna, dan sangat mengganggu," ujar dia.
Sedangkan, kondisi ketiga adalah saturasi oksigen dalam tubuh yang berada dibawah angka 92 persen.
"Saturasi oksigen di bawah 92 persen dalam satu-dua hari harus segera ke fasilitas kesehatan. Apalagi jika disertai keluhan sesak nafas. Bahkan saturasi oksigen 95 persen tapi disertai keluhan sesak nafas itu juga harus segera ke fasilitas kesehatan," ujar dia.
Baca juga: Luhut Akui RI Masih Kekurangan Stok Obat Remdesivir dan Actemra untuk Pasien Covid-19
Selain tiga kondisi tersebut, Dicky juga menyampaikan beberapa faktor lain pada pasien Covid-19 yang tidak disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
Dicky mengatakan, pasien Covid-19 usia 40 tahun ke atas yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid tidak disarankan menjalankan isolasi mandiri.
Selain itu juga, pasien dengan keterbatasan komunikasi dan mobilitas yang diakibatkan kondisi tertentu seperti kesehatan mental, disabilitas, atau dalam kondisi stroke.
"Masyarakat pada kondisi tersebut benar-benar tidak bisa isolasi mandiri. Perlu ditangani dan diawasi di fasilitas kesehatan," kata Dicky.
Baca juga: Pasien Covid-19 Melonjak, Luhut Minta TNI Buka RS-RS Lapangan
Diketahui angka kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah secara signifikan.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin (12/7/2021) kemarin terjadi penambahan 40.427 kasus positif Covid-19.
Angka penyebaran ini menjadi yang tertinggi sejak kasus pertama terkonfirmasi di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Dengan jumlah tersebut maka sudah terdapat 2.567.630 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Selain penambahan kasus baru, angka kematian Covid-19 juga memprihatinkan dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam sepekan ke belakang, Indonesia dua kali melewati angka kematian di atas 1.000 pasien dalam sehari, yaitu 1.040 pasien pada 7 Juli dan 1.007 pasien pada 11 Juli 2021.
Data terakhir, angka kematian akibat Covid-19 juga masih tinggi, yaitu 891 pasien berdasarkan data Senin (12/7/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.