Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Minta Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Waspadai Kondisi Ini...

Kompas.com - 13/07/2021, 10:23 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri diminta untuk mewaspadai beberapa gejala agar tidak terlambat mendapatkan penanganan kesehatan.

Menurut epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman, terdapat tiga kondisi yang mesti diperhatikan.

"Pertama demam yang sudah lebih dari 3-4 hari enggak turun itu enggak bisa terus di rumah. Meski sudah minum paracetamol, tapi itu berisiko, karena menunjukkan ada infeksi yang enggak bisa direm, dan perlu penanganan di fasilitas kesehatan," kata Dicky pada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: LaporCovid-19: 450 Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Jawa Barat Terbanyak

Kondisi kedua, lanjut Dicky, adalah batuk disertai dahak yang berwarna selama kurun waktu 7-10 hari.

"Walau batuk itu kondisi umum tapi kalau sudah seminggu lebih tidak membaik ya harus ke fasilitas kesehatan. Apalagi dahaknya tidak putih, berwarna, dan sangat mengganggu," ujar dia.

Sedangkan, kondisi ketiga adalah saturasi oksigen dalam tubuh yang berada dibawah angka 92 persen.

"Saturasi oksigen di bawah 92 persen dalam satu-dua hari harus segera ke fasilitas kesehatan. Apalagi jika disertai keluhan sesak nafas. Bahkan saturasi oksigen 95 persen tapi disertai keluhan sesak nafas itu juga harus segera ke fasilitas kesehatan," ujar dia.

Baca juga: Luhut Akui RI Masih Kekurangan Stok Obat Remdesivir dan Actemra untuk Pasien Covid-19

Selain tiga kondisi tersebut, Dicky juga menyampaikan beberapa faktor lain pada pasien Covid-19 yang tidak disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Dicky mengatakan, pasien Covid-19 usia 40 tahun ke atas yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid tidak disarankan menjalankan isolasi mandiri.

Selain itu juga, pasien dengan keterbatasan komunikasi dan mobilitas yang diakibatkan kondisi tertentu seperti kesehatan mental, disabilitas, atau dalam kondisi stroke.

"Masyarakat pada kondisi tersebut benar-benar tidak bisa isolasi mandiri. Perlu ditangani dan diawasi di fasilitas kesehatan," kata Dicky.

Baca juga: Pasien Covid-19 Melonjak, Luhut Minta TNI Buka RS-RS Lapangan

Diketahui angka kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah secara signifikan.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin (12/7/2021) kemarin terjadi penambahan 40.427 kasus positif Covid-19.

Angka penyebaran ini menjadi yang tertinggi sejak kasus pertama terkonfirmasi di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Dengan jumlah tersebut maka sudah terdapat 2.567.630 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Selain penambahan kasus baru, angka kematian Covid-19 juga memprihatinkan dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam sepekan ke belakang, Indonesia dua kali melewati angka kematian di atas 1.000 pasien dalam sehari, yaitu 1.040 pasien pada 7 Juli dan 1.007 pasien pada 11 Juli 2021.

Data terakhir, angka kematian akibat Covid-19 juga masih tinggi, yaitu 891 pasien berdasarkan data Senin (12/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com