JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui saat ini tengah terjadi panic buying tabung oksigen di masyarakat.
Hal tersebut menyusul kelangkaan oksigen di rumah sakit, baik untuk pasien Covid-19 maupun bukan.
Termasuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah pun banyak yang membutuhkannya.
"Saat ini telah terjadi sedikit panic buying di masyarakat. Mereka panik sehingga membeli oksigen dan menyimpannya di rumah untuk berjaga-jaga," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Senin (12/7/2021).
Adanya kelangkaan itu pun membuat pemerintah berupaya untuk mengatasi kelangkaan tersebut. Salah satunya adalah dengan menerima bantuan dari negara lain.
Baca juga: Oksigen Konsentrator dari Singapura Tiba di Tanjung Priok 14 Juli
Pada Jumat (9/7/2021) lalu, Pemerintah Singapura telah mengirimkan bantuan sejumlah alat kesehatan, termasuk di antaranya tabung oksigen.
"Pandemi tidak akan berakhir kalau tidak semua negara bisa sama-sama keluar dari situasi Covid-19. Selama masih ada negara yang belum selesai, bisa menjadi sumber penularan bagi negara-negara lain," kata dia.
Muhadjir pun berharap dengan saling kerja sama pandemi bisa segera berakhir.
Adapun bantuan dari Singapura itu adalah 756 oksigen silinder, 600 oksigen konsentrator, dan 220 ventilator.
Selain itu, Indonesia juga memesan 10.000 unit oksigen penetrator dan 30 unit di antaranya sudah datang.
"Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan yakinlah karena Indonesia ini negara baik suka menolong saat negara-negara tetangga membutuhkan, pastilah juga akan banyak yang menolong saat kesusahan," ujar dia.
Baca juga: Cara Aman Terapi Oksigen di Rumah bagi Pasien Covid-19, Simak Panduan WHO
Dalam kesempatan yang sama, atas kelangkaan oksigen yang tengah terjadi, Muhadjir juga mengapresiasi gerakan sedekah oksigen yang diinisiasi masyarakat.
Muhadjir menilai, gerakan tersebut cukup efektif di tengah upaya yang dilakukan pemerintah.
"Untuk mereka yang kebetulan oksigennya belum terpakai, kalau ada tetangganya yang membutuhkan, mengulurkan tangan untuk bisa menyumbangkan atau meminjamkan oksigen yang ada di rumahnya masing-masing," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.