JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia telah menerima vaksin Moderna dari Amerika Serikat sebanyak 3.000.060 dosis. Ini merupakan pengiriman vaksin Moderna tahap pertama.
Vaksin Moderna didapatkan Indonesia dari Amerika melalui Covax Facility yang merupakan program bersama untuk mendukung akses penanggulangan Covid-19.
Berdasarkan komunikasi Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dengan beberapa kolega di Amerika Serikat termasuk Menteri Luar Negeri dan National Security Advisor Amerika Serikat, negara Abang Sam (AS) berkomitmen memberikan dosis sharing vaksin kepada Indonesia sebanyak 4.500.160 dosis.
Baca juga: 3 Juta Vaksin Moderna dari Amerika Serikat Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation dan merupakan vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA).
Karena berbasis mRNA, vaksin Moderna memerlukan teknologi penyimpanan yang berbeda dari jenis vaksin platform inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA.
Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu minus 20 derajat celsius. Karena kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin Moderna diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.
Di Indonesia, vaksin Moderna telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) izin pakai di masa darurat dari BPOM pada 2 Juli 2021.
Baca juga: Menkes: Vaksin Moderna Rencananya Tiba Minggu 11 Juli
Penerbitan EUA ini berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM.
Kehadiran vaksin Moderna melengkapi empat jenis vaksin lainnya yang sebelumnya juga sudah memperoleh EUA dari BPOM, yaitu CoronaVac dari Sinovac Life Science China, AstraZeneca dari Covax Facility.
Kemudian Sinopharm dari Beijing Bioinstitute Biological Product, dan vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma menggunakan bulk dari Sinovac.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin Moderna untuk Vaksinasi Program Pemerintah
Efikasi dan keluhan
Berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga pada 21 November 2020 menunjukkan efikasi vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. Sementara ketika diberikan kepada usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun menjadi 86,4 persen.
Hasil tersebut diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua. Vaksin Moderna diberikan melalui injeksi sebanyak dua kali dalam rentang waktu satu bulan.
Hasil uji klinis fase ketiga juga menyatakan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Adapun komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.
Baca juga: BPOM Pastikan Vaksin Moderna Aman untuk Penderita Komorbid
Ada sejumlah efek samping ringan yang ditimbulkan dari vaksin Moderna ini. Di antaranya adalah nyeri, kelelahan, nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, nyeri sendi dan pusing.
Keluhan-keluhan itu biasanya mulai dirasakan seseorang setelah menerima dosis kedua vaksin.
Vaksin Covid-19 Moderna disebut dapat menghasilkan antibodi penawar terhadap varian Delta.
Mengutip dari Global News, penelitian dilakukan pada serum darah dari delapan peserta yang didapat sepekan setelah menerima dosis kedua vaksin, pada uji coba tahap awal.
Hasilnya, vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk versi tambahan dari varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Baca juga: Vaksin Moderna Disuntikkan dalam 2 Dosis, Ini Sejumlah Efek Sampingnya
Selain itu, vaksinasi juga menghasilkan antibodi terhadap 3 varian garis keturunan virus corona yang diidentifikasi di India, termasuk varian Kappa dan Delta.
Analisis menunjukkan, adanya pengurangan sederhana dalam menetralkan antibodi terhadap beberapa varian yang lebih baru, termasuk Delta, Kappa, dan Gamma.
"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-19 Moderna harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," ujar Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel.
Baca juga: Sebaran Varian Alpha, Beta, Delta, Eta, Kappa dan Iota di Indonesia Data 6 Juli 2021
Untuk masyarakat dan dosis ketiga bagi nakes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin Moderna akan digunakan untuk masyarakat umum sekaligus vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
"Rencananya vaksin ini selain kami gunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyat Indonesia, khusus akan kami gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi para tenaga kesehatan Indonesia," ujar Budi dalam konferensi pers daring, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Menkes: Vaksin Moderna untuk Masyarakat Umum dan Tenaga Kesehatan
Budi mengatakan, vaksinasi dosis ketiga diberikan lantaran tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa dalam menghadapi pandemi Covid-19 gelombang kedua di Indonesia.
"Sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal," kata Budi.
Sama seperti vaksin mRNA lainnya, kata Budi, Moderna terbukti cukup ampuh menekan laju penularan virus Corona, khususnya di Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.