Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cek Stok Obat Covid-19 Melalui "Link" Berikut...

Kompas.com - 11/07/2021, 12:20 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan aplikasi Farma Plus yang dapat digunakan masyarakat untuk mengecek ketersediaan obat-obatan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya mengatakan, melalui aplikasi yang segera diluncurkan tersebut, masyarakat nantinya dapat mengetahui stok obat yang mereka butuhkan serta lokasi penjualannya.

"Kementerian Kesehatan telah membuat satu aplikasi yang disebut aplikasi Farma Plus di mana ketersediaan obat di apotik dapat diakses oleh masyarakat," kata Arianti Anaya, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Daftar Obat Covid-19 Gejala Ringan dan 11 Layanan Dokter Online

Arianti menyebut, nantinya obat yang dicari masyarakat dapat ditemukan di apotek yang disebutkan di aplikasi Farma Plus, misalnya obat azythromycin yang ada di apotek Kimia Farma.

"Nanti apotik Kimia Farma-nya juga bisa diakses, ini di daerah mana apotik Kimia Farmanya, Farma Plus ini jejaringnya sampai ke seluruh Indonesia," ucap Arianti.

Selain aplikasi, ketersediaan obat tersebut juga bisa dicek melalui situs https://farmaplus.kemkes.go.id/

Berdasarkan penelusurkan Kompas.com di situs https://farmaplus.kemkes.go.id/ tersebut, setidaknya ada enam jenis obat yang tersedia di 4.444 apotek.

Dalam tampilan situs tersebut, terlihat jumlah kesediaan obat yang ada di apotek. Obat tersebut yakni Azithromycin, Favipiravir, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir dan Tocilizumab.

Jika masyarakat ingin mengatahui lokasi obat yang tersedia, hal yang perlu dilakukan hanya  memilih jenis obat, provinsi dan kabupaten/kota tempat tinggal.

Baca juga: Cara Cek Stok Obat Covid-19 Secara Online Berikut Link-nya

Kemudian, situs Farma Plus akan mengeluarkan alamat beberapa apotek yang menyediakan obat yang dicari tersebut.

Di sisi lain, Arianti memastikan stok obat-obatan terapi Covid-19 pada saat ini masih mencukupi di tengah lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Untuk memastikan ketersediaan obat, pemerintah terus mendorong industri farmasi swasta maupun BUMN untuk terus meningkatkan produksinya sambil mempercepat proses impor obat dari luar negeri.

Pemerintah juga mendorong agar para industri sesegera mungkin mendistribusikan obat-obatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan dan rumah sakit.

"Sehingga tidak ada penimbunan dari obat-obatan di industri ataupun PBF agar masyarakat bisa terus menagkses obat-obatan yang ada, yang tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat," kata Arianti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com