JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia masih memprihatinkan.
Dari dari ke hari, angka penularan virus corona bertambah, bahkan kini melewati 35.000 kasus dalam sehari.
Data pemerintah pada Sabtu (10/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, terjadi penambahan 35.094 kasus baru Covid-19, terhitung sejak Jumat (9/7/2021) pukul 12.00 WIB.
Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 kini mencapai 2.491.006 orang terhitung sejak Maret 2020.
Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Berbayar Kimia Farma Rp 321.660 Ditambah Biaya Pelayanan
Penambahan kasus baru Covid-19 tersebar di berbagai provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi yang mencatatkan penambahan kasus baru tertinggi dengan 12.920 kasus baru.
Kemudian, Jawa Barat 4.926 kasus baru, Jawa Tengah 3.618 kasus baru, Jawa Timur 2.237 kasus baru, dan DI Yogyakarta 1.809 kasus baru.
Dalam periode yang sama, terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 28.561 orang. Sehingga, jumlah total pasien sembuh mencapai 2.052.109 orang.
Kendati demikian, pasien meninggal dunia juga bertambah sebanyak 826 orang. Dihitung sejak awal pandemi, pasien yang tutup usia akibat Covid-19 kini mencapai 65.457 orang.
Dengan update data tersebut, kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini ada 373.440 orang.
Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 135.387 orang yang kini berstatus suspek.
Skenario terburuk
Sejak kasus Covid-19 terus mengalami perburukan, pemerintah mengaku telah merancang sejumlah skenario.
"Kita sudah hitung worst case scenario. (Jika) lebih dari 40.000 (kasus dalam sehari) bagaimana suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai rumah sakit, sudah kami hitung," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Harian Hampir Tembus 40.000 dan Skenario Terburuk yang Disiapkan Pemerintah
Pertama, akan dilakukan penambahan fasilitas kesehatan. Seperti diketahui, lonjakan kasus Covid-19 berimbas pada meningkatnya angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan virus corona maupun fasilitas kesehatan lainnya.