JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Chairawan Nusjirwan angkat bicara terkait sejumlah isu mengenai mafia alutsista hingga PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang dilontarkan oleh pengamat militer Connie Rahakundini.
Terkait isu-isu tersebut, Chairawan menyebut Menhan Prabowo Subianto sudah memaafkan Connie atas tuduhan dan pernyataannya yang tidak berdasar terhadap Kemenhan.
Namun, Chairawan pun meminta Connie untuk memberikan klarifikasi atas ucapan-ucapannya selama ini terkait isu pertahanan.
“Setelah ketemu dengan Menhan mungkin sudah memaafkan. Saya tahu Menhan sudah memaafkan, tapi Menhan tidak tahu secara detil. Menhan kan bukan kerjanya bukan melihat YouTube,” ujar Chairawan dalam webinar virtual, Jumat (9/7/2021).
“Nah Ibu Connie seharusnya kan mengklarifikasi ucapan ucapan Ibu Connie kepada masyarakat,” tutur dia.
Baca juga: Antisipasi Mafia Alutsista, Prabowo Akan Negosiasi Langsung dengan Produsen
Dalam kesempatan itu, Chairawan juga menanggapi isu soal keberadaan mafia alat utama sistem persenjataan (alutsista) berinisial mister M.
Dia mengatakan, hingga saat ini Connie tidak pernah mengungkap siapa sosok mister M tersebut.
Padahal, Connie memiliki hak sebagai warga negara dapat melaporkan isu tersebut kepada aparat penegak hukum.
Chairawan juga meminta Connie turut memberikan bukti atas pernyataan terkait mafia alutsista tersebut.
“Ibu Connie tidak menuntaskan kasus ini karena hanya melaporkan ke media massa bukan ke aparat terkait,” ujar dia.
Kemudian, Chairawan turut menyoroti isu terkait PT TMI. Menurut dia, Connie sempat menyebut PT TMI mengurus pengadaan alutsista seperti monopoli.
Chairawan menegaskan, ucapan tersebut tidak berdasarkan dengan fakta.
Serta ia menilai, Connie sudah memberikan tuduhan tanpa dasar dengan memberikan narasi "kayak monopoli" dalam ucapannya.
Baca juga: KPK Persilakan Pengamat Militer Connie Rahakundini Buat Laporan soal Mafia Alutsista
"Ucapan Ibu Connie tidak berdasarkan fakta. Sebagai bukti lain, belum ada satupun kontrak yang dilakukan. Mungkinkah pembelian 1.760 triliun dimonopoli oleh satu perusahaan saja," kata dia.
Sebelumnya, pengamat militer Connie Rahakundini sempat menyampaikan isu terkait mafia alutsista di sebuah acara diskusi yang digelar secara online.
Dalam video yang beredar di YouTube, Connie menyebut ada mafia dalam pengadaan alutsista. Connie pun menyebut Mr M sebagai salah satu sosok mafia tersebut.
Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, Prabowo mendorong pihak yang mengetahui adanya mafia alutsista agar melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau kepolisian.
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat berterima kasih bila Bu Connie menyebutkan dan membuka saja siapa mafia yang dia sebut berinisial Mister M, bila perlu laporkan tindakan yang bersangkutan ke KPK atau kepolisian," ujar Dahnil dalam keterangan tertulis, Minggu (9/5/2021).
Tak lama usai isu tersebut muncul, nama PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) disebut-sebut terlibat dalam upaya memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
Baca juga: Kemenhan dan KPK Diminta Usut soal Dugaan Mafia Alutsista
Nama perusahaan itu mencuat pertama kali setelah Pengamat Militer Connie Rahakundini beberapa waktu lalu menyampaikan ada yang tidak wajar dengan keberadaan perusahaan tersebut karena berada di dalam lingkungan Kementerian Pertahanan.
Berdasarkan salinan akta perusahaan disebutkan terdapat tiga direktur dan seorang komisaris PT TMI dengan status tidak memiliki saham.
Mereka adalah Prasetyo Hadi (komisaris), Satrio Dimas Aditya, Tony Setya Boedi Hoesodo, dan Wicaksono Aji.
Sedangkan pengurus dan pemilik saham adalah Glenny H Kairupan sebagai komisaris utama, Harsusanto sebagai direktur utama, Judi Magio Yusuf sebagai komisaris, Mundasir sebagai direktur, dan Nugroho Widyotomo sebagai komisaris.
Dikutip dari Kompas.id, Glenny dan Magio adalah teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer yang juga aktif di Partai Gerindra, Harsusanto adalah mantan pimpinan PT PAL, sedangkan Nugroho adalah lulusan Akmil 1983 dan Mundasir lulusan Akmil 88A.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.