Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Terima Donasi Oksigen hingga Ventilator dari Sejumlah Negara

Kompas.com - 09/07/2021, 19:24 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Indonesia akan menerima bantuan oksigen medis dari sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Australia, hingga China.

Donasi oksigen itu diberikan mengingat kebutuhan dalam negeri terus meningkat akibat tingginya lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

"Beberapa donasi baik dari pemerintah Singapura, pemerintah Australia, dan pemerintah Republik Rakyat China yang juga sudah akan membantu mengisi kebutuhan," kata Nadia dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (9/7/2021).

Selain oksigen, beberapa negara sahabat juga bakal menyalurkan bantuan berupa alat kesehatan.

"Kebutuhan sarana prasarana seperti ventilator maupun peralatan yang lain yang tentunya dibutuhkan dalam penanganan kondisi seperti saat ini," ujar Nadia.

Baca juga: Sempat Dikeluhkan Nakes, Stok Oksigen RS Bhina Bhakti Rembang Sudah Kembali Normal

Selain dari donasi, kebutuhan oksigen dalam negeri juga akan dipenuhi melalui konversi oksigen dari industri ke medis.

Nadia menyebut, kapasitas produksi oksigen di Tanah Air mencapai 866.000 ton per tahun dengan utilisasi sebesar 639.900 ton. Dari angka itu, alokasi untuk kebutuhan medis semula hanya 25 persen.

Oleh karenanya, industri gas nasional dan Kementerian Perindustrian bakal mengonversi 90 persen oksigen industri ke oksigen medis.

"Artinya jumlah oksigen ini dapat memenuhi kebutuhan nasional sebanyak 575 (ribu) ton," ujar Nadia.

Menurut Nadia, pemenuhan oksigen akan dimaksimalkan di 7 provinsi di Jawa-Bali.

Mengingat peningkatan kasus Covid-19 di kedua pulau itu mencapai 6-8 kali lipat, maka Pulau Jawa dan Bali butuh pasokan oksigen lebih banyak.

Baca juga: Rumah Sakit di Bogor Diminta Tambah Bed dan Pasokan Oksigen Harus lewat Satu Pintu

"Sampai saat ini tentunya kebutuhan untuk mensuplai oksigen di Jawa-Bali sebanyak 2.262 ton terus diupayakan dan dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan," kata Nadia.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia mulai menerima bantuan alat-alat kesehatan dari negara tetangga seperti Singapura, Australia, hingga Uni Emirat Arab.

Dalam siaran pers Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) disebutkan, pada Jumat (9/7/2021) hari ini pemerintah menerima bantuan alat kesehatan dari Singapura berupa 200 ventilator dan 256 silinder oksigen kosong dengan kapasitas 40 liter.

Tak hanya itu, Kementerian Pertahanan Singapura juga memberikan alat pelindung kesehatan untuk RI. Terdiri dari 756 oksigen silinder, 600 oksigen konsentrator, dan 220 ventilator. Ada pula bantuan APD seperti masker bedah, masker N95, dan kelengkapan alat bedah.

Baca juga: Korban Penipuan Tabung Oksigen Bodong di Medsos Bisa Lapor Polisi lewat Nomor Ini

Selain Singapura, pemerintah juga menerima bantuan dari Australia berupa 1.000 ventilator pada hari ini.

"Hingga minggu depan akan dijadwalkan beberapa kedatangan bantuan internasional termasuk 250.000 vaksin Sinopharm bantuan negara Uni Emirat Arab," demikian bunyi siaran pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com