JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai, rombongan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mendatangi Markas Kepolisian Resor Jakarta Barat harus dikenakan hukuman.
Adapun kedatangan tersebut dilakukan setelah adanya percekcokan yang melibatkan anggota Paspampres dengan anggota Polres Jakbar akibat penyekatan terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Hukuman yang perlu dilakukan kepada anggota Paspampres yang mendatangi Mapolres Jakbar tersebut, menurut Fahmi, minimal hukuman disiplin dan diberi peringatan serius.
"Karena kejadian yang menunjukkan arogansi macam itu sudah terjadi berulang kali atas nama solidaritas Korsa," ucap Fahmi kepada Kompas.com, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Cekcok Paspampres dengan Anggota Polres Jakbar, TNI-Polri Diminta Jangan Beri Contoh Buruk
Fahmi pun menilai, dua institusi yang sempat percekcokan akibat penyekatan terkait PPKM darurat harus melakukan evaluasi.
"TNI-Polri jangan menunjukkan dan memberi contoh penegakan hukum dan kesadaran hukum yang buruk pada masyarakat. Jadi, masing-masing harus beresin internalnya," kata Fahmi.
"Bukan cuma evaluasi. Penegakan hukum dan aturan disiplin juga harus dilakukan," ucap dia.
Dalam kasus tersebut, ketika anggota Paspampres dilakukan pemeriksaan identitas oleh para personel tak berseragam, menurut Fahmi, perlu didalami kemungkinan kelalaian dan pelanggaran dalam pelaksanaan prosedur operasi.
Oknum polisi yang melakukan kekerasan pada personel Paspampres itu, kata dia, juga harus didalami perbuatan yang telah dilakukannya.
Baca juga: Soal Paspampres Ribut dengan Petugas PPKM Darurat, Danpaspampres: Persoalan Sudah Selesai
Beredar video di media sosial yang merekam Paspampres mendatangi Mapolres Jakarta Barat pada Rabu (7/7/2021).
Dalam keterangan video, tertulis bahwa kedatangan puluhan anggota Paspampres dipicu permasalahan di pos penyekatan PPKM darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, kedatangan anggotanya itu untuk memastikan bahwa oknum yang berkata kurang pantas telah diberi peringatan oleh atasannya.
"Anggota saya yang datang ke polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video 'Kalau kamu Paspampres memang kenapa?' Sudah diberi peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Cekcok Polisi dan Paspampres, Petugas PPKM Darurat Diminta Tidak Bersikap Arogan
Sementara itu, Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyatakan bahwa permasalahan ini telah selesai.
"Memang ada kesalahpahaman dengan anggota yang melakukan penyekatan. Tapi sekarang sudah selesai, situasi sudah kondusif," kata Ady saat dihubungi, Kamis (8/7/2021).
Diduga, ada perilaku anggota kepolisian yang kurang pantas sehingga memicu kesalahpahaman.
Namun, Ady mengaku telah meminta maaf kepada Komandan Paspampres (Danpaspampres) atas kesalahpahaman tersebut.
Sementara itu, empat polisi yang terlibat percekcokan dengan Praka Izroi di pos penyekatan tengah diperiksa oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.