Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percekcokan Polisi dan Paspampres, Petugas PPKM Darurat Diminta Tidak Bersikap Arogan

Kompas.com - 09/07/2021, 16:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para aparat yang ditugaskan menegakkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diimbau tidak bersikap arogan kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPR Habiburokhman menyikapi percekcokan antara aparat kepolisian dan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di posko PPKM darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Saya perlu ingatkan agar petugas di lapangan jangan arogan. Selain itu, mereka juga harus paham aturan. Apa pun masalahnya, tidak akan menjadi besar jika pendekatan yang dilakukan tidak kasar dan dengan nada baik," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (9/7/2021).

Politikus Partai Gerindra itu mengaku dapat memahami kondisi petugas yang dalam keadaan lelah, tetapi hal itu tidak dapat dijadikan alasan untuk bersikap represif.

Baca juga: Paspampres Cekcok dengan Polisi, Anggota DPR: Polri Harus Kedepankan Humanisme Amankan PPKM

Ia juga mengingatkan, situasi bencana seperti ini tidak boleh disamakan dengan situasi perang karena orang yang ditertibkan bukanlah musuh, melainkan masyarakat.

"Kedepankan pendekatan yang edukatif dan persuasif. Beri penyadaran bahwa ketentuan penyekatan dan lain sebagainya itu untuk kepentingan bersama," ujar Habiburokhman.

Di samping itu, Habiburokhman menilai anggota kepolisian yang menghardik anggota Paspampres dengan kalimat 'Kalau kamu Paspampres memang kenapa?' harus dihukum dan diedukasi kembali.

"Jelas bahwa Paspampres masuk dalam sektor kritikal yang harusnya bebas dari penyekatan. Jangan sampai masyarakat menilai bahwa aparat arogan dan justru enggak paham hukum," kata dia.

Percekcokan antara anggota Paspampres dan Polres Jakbar itu bermula saat seorang anggota Paspampres bernama Praka Izroi diberhentikan petugas di posko PPKM darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Baca juga: Kesalahpahaman antara Paspampres dan Polisi di Pos Penyekatan PPKM Darurat yang Berujung Permintaan Maaf Kapolres Jakbar

Dalam video yang viral di media sosial, Praka Izroi sudah menjelaskan kepada petugas bahwa dia adalah anggota Paspampres yang hendak bertugas.

Namun, sejumlah anggota kepolisian justru bertanya ke Praka Izroi, "Kalau kamu Paspampres memang kenapa?"

Imbas percekcokan tersebut, puluhan anggota Paspampres sempat mendatangi Mapolres Jakarta Barat.

"Anggota saya yang datang ke polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video 'Kalau kamu Paspampres memang kenapa?" Sudah diberi peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara," kata Komandan Paspampres Mayjen Agus Subiyanto.

Tiga anggota kepolisian yang terlibat percekcokan anggota Paspampres itu sudah menjalani pemeriksaan Propam Polda Metro Jaya.

"Berkaitan dengan video itu kami melakukan pemeriksaan kepada anggota yang salah paham di Kalideres itu. Tiga anggota sejauh ini yang kami periksa. Resmobnya Jakarta Barat," kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja Paksa, Kamis.

Baca juga: Duduk Perkara Anggota Paspampres Datangi Polres Jakbar, Bermula dari Kesalahpahaman di Pos PPKM

Bhirawa menegaskan, yang terjadi di antara kedua belah pihak adalah kesalahpahaman.

Menurut dia, sikap anggota kepolisian saat berinteraksi dengan anggota Paspampres bernama Praka Izroi itu seharusnya bisa lebih humanistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com