Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bantuan Oksigen ke India, Mahfud: Waktu Itu Tingkat Kesembuhan Kita Tinggi dan Oksigen Masih Banyak

Kompas.com - 09/07/2021, 13:54 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara mengenai isu pemberian bantuan oksigen dari Indonesia ke India yang dilakukan pada bulan Mei lalu.

Mahfud menjelaskan, saat itu kasus Covid-19 di Tanah Air belum melonjak sehingga jumlah oksigen di dalam negeri masih banyak.

“Pada waktu itu kan bantunya awal Mei ketika tingkat kesembuhan di tempat kita itu hampir selalu lebih tinggi dari terinfeksi sehingga pada waktu itu oksigen masih banyak,” kata Mahfud dalam Youtube Kemenko Polhukam RI, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Menurut Guru Besar FKUI, Ada 5 Pelajaran dari India untuk Atasi Kelangkaan Oksigen

Sementara itu, Mahfud mengatakan, situasi pandemi di India pada bulan Mei sedang dalam kondisi parah.

Menurut Mahfud, bantuan oksigen yang diberikan saat itu merupakan wujud sikap kemanusiaan antara negara tetangga.

“Lalu India sudah sangat parah, Indonesia membantu, itu biasa saja,” ujar dia.

Dia menekankan dalam hubungan internasional, bantuan kemanusiaan yang diberikan antara berbagai negara merupakan hal biasa.

Mahfud juga mengatakan, Indonesia pun sering mendapat bantuan dari negara lain, khususnya saat sedang mengalami musibah.

Baca juga: Saat Orang India ke Indonesia dengan Pesawat Carter hingga Varian Delta Mendominasi...

Bahkan, ia menuturkan, di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini, banyak negara bersedia memberikan bantuan kepada Indonesia.

Mahfud pun meminta masyarakat Indonesia tidak hitung-hitungan.

“Jangan hanya menghitung kita kok mengeluarkan toh kita butuh. Kita juga dibantu,” kata Mahfud.

Diketahui, Indonesia kini mengalami kelangkaan tabung oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat munculnya varian delta virus corona di Tanah Air.

Kebutuhan tabung oksigen meningkat seiring dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang membutuhkannya.

Menyikapi kelangkaan tabung oksigen di tengah tingginya kebutuhan masyarakat, pemerintah pun akan mengimpornya.

Padahal sebelum mengalami kelangkaan tabung oksigen, Indonesia sempat menyumbangkannya kepada India akibat lonjakan kasus Covid-19 di Negeri Anak Benua.

Baca juga: Langkanya Tabung Oksigen, Dulunya Disumbangkan ke India dan Kini Diimpor Pemerintah

Pada 10 Mei, pemerintah menyumbangkan 1.400 tabung oksigen ke India sebagai bentuk solidaritas dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kemenperin bersama asosiasi dan pelaku industri menginisasi pengiriman bantuan berupa tabung oksigen ke India sebanyak 1.400 unit pada tahap pertama dari total 3.500 unit yang akan dikirim.

“Saat ini, India mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19 yang dampaknya lebih parah dibanding pandemi gelombang pertama,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Pelepasan Bantuan Tabung Oksigen ke India, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Selasa (11/5/2021).

“Salah satu yang sedang dibutuhkan oleh India adalah gas oksigen untuk perawatan pasien Covid-19,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com