Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Harian Hampir Tembus 40.000 dan Skenario Terburuk yang Disiapkan Pemerintah

Kompas.com - 09/07/2021, 09:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak tajam. Dari hari ke hari, kasus bertambah mencatatkan rekor tertinggi.

Data terbaru pemerintah menunjukkan, terjadi penambahan 38.391 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, terhitung sejak Rabu (7/7/2021) hingga Kamis (8/7/2021) pukul 14.00.

Angka itu merupakan yang tertinggi sejak pandemi terjadi di Tanah Air.

Baca juga: DKI Jakarta, Antara Lanjutkan Mega Proyek atau Tangani Pandemi Covid-19

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.417.788 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Tingginya penambahan kasus virus corona di Indonesia sebelumnya telah diprediksi oleh pemerintah.

Pada Senin (5/7/2021) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, ledakan kasus Covid-19 masih akan terjadi dalam 10-12 hari ke depan.

Ia bahkan memperkirakan, penambahan kasus bisa mencapai angka 40.000 dalam sehari.

Menyikapi hal itu, pemerintah mengaku telah merancang skenario seandainya pandemi terus mengalami perburukan.

"Kita sudah hitung worst case scenario. (Jika) lebih dari 40.000 (kasus dalam sehari) bagaimana suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai rumah sakit, sudah kami hitung," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Lantas, skenario seperti apa yang dirancang pemerintah?

Fasilitas kesehatan

Lonjakan kasus Covid-19 berimbas pada meningkatnya angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan virus corona maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Baca juga: Skenario Terburuk yang Disiapkan Pemerintah jika Kasus Covid-19 Harian Capai 40.000

Untuk mencegah kurangnya fasilitas kesehatan, pemerintah melakukan pengalihan sejumlah bangunan menjadi rumah sakit darurat Covid-19 dan lokasi isolasi pasien, misalnya, asrama haji, rumah susun, hingga rumah sakit-rumah sakit milik TNI-Polri di berbagai daerah.

Upaya itu sudah mulai dilakukan. Di DKI Jakarta misalnya, pemerintah menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur sebagai rumah sakit darurat Covid-19.

Kemudian, Rumah Susun Pasar Rumput di Jakarta Selatan dan Rumah Susun Nagrak di Jakarta Utara disiapkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, pemerintah terus tengah berupaya meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan.

Hal itu salah satunya dilakukan dengan mengonversi tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Sejumlah Rusun Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, dari Rusun Nagrak, hingga Rusun Pasar Rumput

Kemudian, mengatur distribusi pasien sesuai dengan gejala. Pasien kategori sedang dan berat dirawat di rumah sakit, sedangkan pasien yang tak bergejala dan kategori ringan diisolasi di fasilitas milik pemerintah atau rumah masing-masing.

Diupayakan pula untuk menambah jumlah tenaga kesehatan, dan melakukan penanganan pasien sedini mungkin.

"Serta menjamin penerapan manajemen pelayanan kesehatan yang baik dan merata secara nasional," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (8/7/2021).

Stok oksigen

Menghadapi seknario terburuk, pemerintah juga menyiapkan ketersediaan tabung oksigen.

Menko Marves Luhut mengatakan, seluruh produksi oksigen akan diperuntukkan bagi kebutuhan medis dalam 2 minggu ke depan.

Luhut mengakui bahwa beberapa sempat terjadi kekurangan suplai oksigen untuk kebutuhan medis.

 

Namun, sejak beberapa hari lalu pemerintah telah menambah stok oksigen yang didatangkan dari berbagai wilayah seperti Morowali, Cilegon, hingga Batam.

Baca juga: Covid-19 Terus Naik, Kebutuhan Akan Oksigen Diprediksi Capai 1.700 Ton

Ke depan, penggunaan oksigen akan diprioritaskan bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.

Sementara itu, pasien yang bergejala ringan diarahkan untuk menggunakan oksigen konsentrator.

"Itu sekarang (oksigen konsentrator) sudah ada kita pesan 10.000 dan sebagian sudah mulai datang pakai pesawat Hercules dari Singapura dan juga kita akan ambil dari tempat lain bila kita rasakan masih ada kekurangan," kata Luhut, Selasa (6/7/2021).

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyebut, kebutuhan Indonesia terhadap tabung oksigen akan terus meningkat sampai 1.700 ton oksigen per hari di tanggal 20 Juli 2021.

Diperkirakan, RI juga akan membutuhkan 4.700 oksigen konsentrator untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Dedy menyebut, Menko Marves telah meminta Kementerian Perindustrian untuk lekas memenuhi stok oksigen.

Kemenperin juga diminta segera menyelesaikan persoalan produksi oksigen, iso tank, dan tabung oksigen.

Luhut juga telah meminta Kemenperin menyiapkan tiga kapal untuk memastikan ketersediaan liquid oxygen, baik yang dipenuhi melalui pasokan industri lokal maupun impor.

Baca juga: Luhut Minta Pengadaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Dipercepat

Pemerintah pun bakal mendatangkan 7.100 unit konsentrator oksigen dan menyiapkan 7 unit generator oksigen.

"Pesan Koordinator PPKM Darurat jelas dan tegas, mudahkan semua aturan untuk kelancaran suplai oksigen dan harus sesuai dengan acuan harga yang telah ditetapkan," kata Dedy, Kamis (8/7/2021).

Obat-obatan

Perihal obat-obatan, Luhut mengatakan, pemerintah akan memastikan ketersediaannya, termasuk paket obat ringan untuk pasien isolasi mandiri.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak khawatir lantaran persediaan obat yang dimiliki pemerintah masih mencukupi.

"Pemerintah memastikan obat-obatan untuk pasien Covid-19 baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang menjalaini isolasi mandiri cukup tersedia. Oleh karena itu saya meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir akan ketersediaan obat-obatan ini," kata Wiku, Selasa (6/7/2021).

Untuk mempermudah pasien mendapatkan obat, terhitung mulai 6 Juli 2021 Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform telemedicine menyediakan layanan konsultasi dan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

Baca juga: Lonjakan Covid-19, Holding RS dan Farmasi BUMN Diminta Tingkatkan Jumlah Tempat Tidur dan Obat

Ke-11 platform telemedicine itu juga terintegrasi dengan laboratorium tes PCR. Dengan demikian, pasien bisa melakukan tes PCR dari 11 platform telemedicine tersebut.

"Untuk tahap awal fasilitas ini hanya berlaku untuk area Jakarta," kata Wiku.

PPKM

Menghadapi lonjakan kasus, pemerintah juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Di Pulau Jawa dan Bali diberlakukan PPKM Darurat, sedangkan di luar Jawa-Bali diterapkan PPKM Mikro

Baik PPKM Darurat maupun PPKM Mikro sama-sama membatasi kegiatan masyarakat pada sejumlah sektor seperti perkantoran, pendidikan, restoran, pusat perbelanjaan, wisata, transportasi, seni budaya, hingga sosial kemasyarakatan.

Sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut meminta agar pemerintah daerah bersama TNI dan Polri terus melakukan pengawasan PPKM agar berjalan sesuai dengan aturan.

Baca juga: 43 Daerah di Luar Jawa Bali Terapkan Pengetatan Seperti PPKM Darurat

Aparat kepolisian pun bakal terus melakukan penyekatan di titik-titik jalan untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

Dalam melakukan pemantauan mobilitas penduduk, pemerintah memanfaatkan Google Traffic, Facebook Mobility, hingga Night Light NASA.

"Menurut analisis kami dibutuhkan penurunan mobilitas minimal 30 persen dan ini sudah kita brief ke semua teman polisi maupun TNI dan para gubernur dan juga para bupati, wali kota. 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus," kata Luhut.

Ia mengatakan, pemerintah juga membuka peluang bantuan dari negara tetangga seperti Singapura dan Tiongkok untuk menghadapi lonjakan pandemi.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tak khawatir terkait hal ini. Warga juga diwanti-wanti untuk mematuhi aturan PPKM Darurat.

"Jadi semuanya kekuatan kita kerahkan, jadi jangan ada yang menganggap underestimate bahwa Indonesia ini tidak bisa mengatasi masalah," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com