Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #BapakPresidenMenyerahlah Jadi Trending, KSP Minta Semua Pihak Kerja Sama Atasi Pandemi

Kompas.com - 07/07/2021, 20:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tagar #BapakPresidenMenyerahlah dan #IndonesiaKolaps menjadi trending di media sosial sepanjang Rabu (7/7/2021).

Tagar tersebut menyuarakan keresahan warganet atas kondisi terkini Covid-19 di Indonesia yang dianggap semakin memprihatinkan. Selain itu, langkah penanganan pandemi yang ditempuh pemerintah pun dianggap belum sepenuhnya memperbaiki kondisi yang ada.

Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan mengatakan, tidak ada satupun negara di dunia yang saat ini telah bebas dari pandemi Covid-19.

Sementara itu, cara-cara pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah pun tidak bisa diterapkan secara sepihak.

"Pemerintah punya infrastrukturnya, pemerintah punya regulasinya, pemerintah punya pedomannya, caranya, tapi kalau masyarakat kita, rakyat, tidak mendukung cara itu ya percuma juga, enggak ada keseimbangan," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Kematian Covid-19 Melonjak, Pimpinan Komisi IX: Saatnya Kita Benar-Benar Harus di Rumah Saja

"Masyarakat kita tidak disiplin, tidak taat patuh dan tidak merasa wabah ini menjadi sebuah hal yang serius, ya susah," tegasnya.

Ade mencontohkan, negara-negara lain memiliki masyarakat dengan kesadaran dan kedisiplinan tinggi dalam mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, saat diminta menjalani vaksinasi Covid-19, mereka mematuhinya.

"Di kita kan enggak, masih saja ada yang ngeyel, ada yang tidak percaya. Masih saja ada yang berbagai macam alasan," ungkapnya.

Meski demikian, Ade menilai, dinamika yang ada pada masyarakat Indonesia ini tidak bisa dipaksakan untuk diseragamkan.

Apalagi, jika pemerintah memaksakan dengan cara-cara yang represif.

Baca juga: Kemenkes Akui Testing Covid-19 di Jawa-Bali Masih Jauh dari Target

"Nanti kalau represif, begini begitu alasannya. Nah memang itulah keanekaragaman, sekaligus kekayaan, kultur, budaya, etnis apapun namanya di republik ini. Itu juga suatu modal kita," tuturnya.

Sehingga, Ade menilai saat ini yang lebih dibutuhkan adalah saling bekerjasama antara semua pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Kerja sama juga perlu terus diterapkan di tataran masyarakat.

"Ya saya pikir semangat gotong royong inilah yang sudah hilang di kita, pemerintah ingin melakukan ini kalau masyarakat tidak melakukan respons yang positif, ya susah," katanya.

"Tidak bisa kalau hanya instruksi presiden, kita keluarkan ini dan sudah ada arahan dari pemerintah begini begitu, tetapi masyarakat tetap ngeyel ya susah," tambahnya.

Adapun hingga pukul 20.00 WIB, tagar #BapakPresidenMenyerahlah memuncaki trending topic di Twitter dan mendapat respons dari 29.100 warganet.

Sementara itu, tagar #IndonesiaKolaps menempati urutan ketiga yang direspons oleh 7.932 warnaget.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com