JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menilai, tak ada urgensinya meminta Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya karena alasan penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu ia sampaikan merespons tagar #BapakPresidenMenyerahlah dan #IndonesiaKolaps yang sempat bertengger di trending topic Twitter, Rabu (7/7/2021).
"Nggak ada (urgensi). Semua harus sama-sama melihat pandemi ini adalah menjadi persoalan kita bersama," kata Irfan saat dihubungi, Rabu.
Menurut dia, penanganan pandemi harus dilihat secara komprehensif. Pemerintah memiliki infrastruktur, regulasi, dan pedoman penanganan pandemi.
Namun, hal itu harus diimbangi dengan dukungan masyarakat. Seluruh warga seharusnya disiplin mematuhi aturan yang telah ditetapkan pembuat kebijakan.
Baca juga: Luhut: Indonesia Beruntung Ada Orang Seperti Jokowi, Pengambilan Keputusan Cepat dan Berani
Misalnya, mematuhi aturan larangan mudik saat Lebaran. Kemudian, bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19 dan tidak malah menyebar berita bohong.
Atau, paling tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Sekeras apa pun pemerintah berupaya, lanjut Irfan, pandemi sulit teratasi jika masyarakat abai.
"Ini kerja sama, nggak bisa kalau hanya instruksi presiden, kita keluarkan ini dan sudah ada arahan dari pemerintah begini begitu, tetapi masyarakat tetap ngeyel ya susah," ujarnya.
Irfan menilai, beberapa negara sudah mengalami perlandaian kasus Covid-19 karena kerja sama yang baik antara pemerintah dan warga.
Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat Indonesia kompak mendukung kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi.
"Mari kita bisa bekerja sama semuanya. Lihat itu bukan buat kepentingan personal, bukan untuk pemerintah saja," kata Irfan.
Baca juga: Covid-19 Meningkat, Jokowi Buka Opsi PPKM Darurat di Luar Jawa-Bali
"Kita butuh keteladanan dari pimpinan, tapi kita juga perlu kedisiplinan dan kesadaran dari masyarakat," tuturnya.
Untuk diketahui, tagar #BapakPresidenMenyerahlah dan #IndonesiaKolaps bertengger di trending topic Twitter. Puluhan ribu warganet berkicau soal penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Oleh warganet Presiden Jokowi dinilai gagal menangani pandemi lantaran kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan drastis.
Adapun data terbaru pemerintah menunjukkan, terjadi penambahan 34.379 kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Dengan penambahan tersebut, hingga Rabu (7/7/2021), tercatat ada 2.379.397 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.