JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Rahadyana Muslichah S.Gz, M.Sc mengatakan, susu beruang tidak dapat mengobati Covid-19.
Menurut dia, hingga saat ini belum apa penelitian yang membuktikan bahwa susu tersebut bisa mengobati penyakit akibat virus corona itu.
"Susu beruang bukan obat dan sampai sekarang pun belum ada obat spesifik untuk mengobati Covid-19. Jadi, klaim susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19 itu tidak benar," ujar Rahadyana dikutip dari siaran pers di laman resmi UGM, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Soal Panic Buying Susu Beruang, Ini Kata Pakar IPB
Menurut dia, setiap produk susu memiliki kandungan gizi yang hampir sama, termasuk susu beruang.
Sebab, dalam produk susu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral.
Hanya saja, susu beruang varian kemasan warna putih merupakan produk susu murni (100 persen susu sapi).
Di dalamnya hanya mengandung makronutrien yakni karbohidrat, protein, serta lemak. Sementara itu, varian lainnya telah difortivikasi dengan vitamin dan mineral.
"Tidak ada perbedaan antara susu beruang dengan produk susu lainnya, kandungan gizinya hampir sama. Soal kandungan gizi ini bisa dicek di label kemasan," ujar Rahadyana yang merupakan dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini.
Baca juga: Rebutan Susu Beruang Saat Kasus Covid-19 Naik, Ini 4 Faktor Pemicu Panic Buying
Ia juga mengatakan, mengonsumsi susu saja tidak lantas meningkatkan imunitas tubuh.
Untuk menjaga dari paparan Covid-19, tubuh membutuhkan asupan makanan bergizi.
"Minum susu sebenarnya salah satu opsi yang bisa dikonsumsi untuk tambahan asupan. Utamanya ya dari makanan holistik yakni karbohidrat, protein, sayur, dan buah, kalau susu saja tidak lengkap kandungan gizinya," papar dia.
Baca juga: Harga Susu Beruang Melonjak, YLKI: Masyarakat Jangan Panic Buying
Selain itu, dia menekankan, upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh yakni rutin melakukan aktivitas fisik dan dibarengi upaya mengelola stres.
"Tak lupa tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker serta menjauhi kerumunan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.