Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkanya Tabung Oksigen, Dulunya Disumbangkan ke India dan Kini Diimpor Pemerintah

Kompas.com - 07/07/2021, 06:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kini mengalami kelangkaan tabung oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat munculnya varian delta virus corona di Tanah Air. 

Kebutuhan tabung oksigen meningkat seiring dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang membutuhkannya.

Direktur Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Fridy Juwono mengakui terjadi kelangkaan tabung gas di beberapa pasar di wilayah Jakarta.

Baca juga: Kemenperin Beberkan Alasan Tabung Gas Oksigen Langka

 

Dia mengatakan, kelangkaan ini terjadi lantaran tingginya permintaan tabung gas oksigen di masyarakat, tetapi tidak tahu cara pemakaiannya.

"Seperti di pasar Pramuka atau apotik, tabung gas oksigen itu habis. Tiba-tiba masyarakat banyak yang beli. Enggak tahu mereka tahu pakai atau tidak, pokoknya beli," ujar Fridy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Padahal, menurut dia, penggunaan tabung gas oksigen biasanya hanya digunakan oleh paramedis sebagai regulatornya.

"Paramedis yang ngerti berapa sih aliran normalnya, biasanya normalnya itu 7 liter per menit atau paling parah bisa 10 liter. Ini yang kadang-kadang malah yang beli orang yang pengen aman tapi enggak ngerti cara penggunaanya," jelas dia.

Sumbang tabung oksigen ke India

 

Padahal sebelum mengalami kelangkaan tabung oksigen, Indonesia sempat menyumbangkannya kepada India akibat lonjakan kasus Covid-19 di Negeri Anak Benua.

Pada 10 Mei, pemerintah menyumbangkan 1.400 tabung oksigen ke India sebagai bentuk solidaritas dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Indonesia Kirim 1.400 Tabung Oksigen ke India

“Saat ini, India mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19 yang dampaknya lebih parah dibanding pandemi gelombang pertama,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Pelepasan Bantuan Tabung Oksigen ke India, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Selasa (11/5/2021).

“Salah satu yang sedang dibutuhkan oleh India adalah gas oksigen untuk perawatan pasien Covid-19,” kata dia.

Oleh karena itu, Kemenperin bersama asosiasi dan pelaku industri menginisasi pengiriman bantuan berupa tabung oksigen ke India sebanyak 1.400 unit pada tahap pertama dari total 3.500 unit yang akan dikirim.

Pada tahap pertama ini, bantuan berasal dari inisiatif industri gas oksigen serta industri petrokimia dan industri tekstil. Sedangkan untuk tahap selanjutnya, pembiayaan bantuan tersebut dari APBN.

Sebanyak 2.000 tabung oksigen kemudian dikirim ke India pada 28 Mei. 

Baca juga: Indonesia Kembali Kirim Bantuan ke India, Kini 2.000 Tabung Oksigen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com