JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus mampu bersaing dan cepat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi.
Pasalnya, salah satu prioritas nasional untuk mencapai Indonesia maju adalah membangun SDM unggul, yaitu SDM sehat, cerdas, berdaya saing, produktif, berakhlak mulia, dan setia kepada NKRI.
Menurut Ma'ruf, SDM unggul merupakan penentu keberhasilan dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
"SDM Indonesia harus dipersiapkan untuk mampu bersaing dan cepat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang mendisrupsi segala bidang," kata Ma'ruf saat kuliah umum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 Tahun 2021 Lemhanas RI, Selasa (6/7/2021).
Namun, kata dia, pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, membangun SDM unggul menjadi tantangan tersendiri.
Baca juga: Wapres: Pemerintah Sedang Hitung Kemungkinan Tambahan Anggaran untuk Pemulihan Ekonomi
Terutama bagi dunia pendidikan yang menjadi titik utama dalam membentuk SDM tersebut.
Pada masa pandemi Covid-19, kata dia, sistem pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka belum memungkinkan, sehingga dilakukan secara daring.
Meskipun, kata dia, pembelajaran secara daring di Indonesia bukanlah sesuatu yang baru.
Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah mengenal pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang karakteristiknya memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.
"PJJ sifatnya terbuka, belajar mandiri, dengan memanfaatkan teknologi," kata dia.
Selain itu, kata dia, pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi.
Menurut Ma'ruf, pendidikan bukan sekedar mentransmisi pengetahuan tetapi harus dipastikan bagaimana suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.
Oleh karena itu, kata dia, sedianya peran guru, dosen, dan interaksi yang terjadi dengan peserta didik tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Baca juga: Wapres Sebut Seluruh Negara Masih Cari Solusi Cegah Penyebaran Covid-19
"Pendidikan bukan hanya bagaimana pengetahuan didapatkan, akan tetapi bagaimana suatu nilai, kerja sama, serta kompetensi dapat ditransformasikan," kata dia.
Namun di Indonesia, kata dia, tantangan pembelajaran daring juga dihadapkan pada kondisi persebaran geografis penduduk yang terdiri dari ribuan pulau.
Kemampuan dan ketersediaan dukungan teknologi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya pun berbeda.
Dengan demikian, Ma'ruf menilai dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengatasinya melalui berbagai upaya kreatif dan inovatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.