Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: SDM Indonesia Harus Mampu Bersaing dan Cepat Adaptasi Teknologi

Kompas.com - 06/07/2021, 16:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus mampu bersaing dan cepat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi.

Pasalnya, salah satu prioritas nasional untuk mencapai Indonesia maju adalah membangun SDM unggul, yaitu SDM sehat, cerdas, berdaya saing, produktif, berakhlak mulia, dan setia kepada NKRI.

Menurut Ma'ruf, SDM unggul merupakan penentu keberhasilan dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.

"SDM Indonesia harus dipersiapkan untuk mampu bersaing dan cepat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang mendisrupsi segala bidang," kata Ma'ruf saat kuliah umum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 Tahun 2021 Lemhanas RI, Selasa (6/7/2021).

Namun, kata dia, pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, membangun SDM unggul menjadi tantangan tersendiri.

Baca juga: Wapres: Pemerintah Sedang Hitung Kemungkinan Tambahan Anggaran untuk Pemulihan Ekonomi

Terutama bagi dunia pendidikan yang menjadi titik utama dalam membentuk SDM tersebut.

Pada masa pandemi Covid-19, kata dia, sistem pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka belum memungkinkan, sehingga dilakukan secara daring.

Meskipun, kata dia, pembelajaran secara daring di Indonesia bukanlah sesuatu yang baru.

Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah mengenal pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang karakteristiknya memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.

"PJJ sifatnya terbuka, belajar mandiri, dengan memanfaatkan teknologi," kata dia.

Selain itu, kata dia, pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi.

Menurut Ma'ruf, pendidikan bukan sekedar mentransmisi pengetahuan tetapi harus dipastikan bagaimana suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

Oleh karena itu, kata dia, sedianya peran guru, dosen, dan interaksi yang terjadi dengan peserta didik tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Baca juga: Wapres Sebut Seluruh Negara Masih Cari Solusi Cegah Penyebaran Covid-19

"Pendidikan bukan hanya bagaimana pengetahuan didapatkan, akan tetapi bagaimana suatu nilai, kerja sama, serta kompetensi dapat ditransformasikan," kata dia.

Namun di Indonesia, kata dia, tantangan pembelajaran daring juga dihadapkan pada kondisi persebaran geografis penduduk yang terdiri dari ribuan pulau.

Kemampuan dan ketersediaan dukungan teknologi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya pun berbeda.

Dengan demikian, Ma'ruf menilai dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengatasinya melalui berbagai upaya kreatif dan inovatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com