Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Ikut Program Isomantau MER-C yang Bertujuan Cegah RS "Overload"

Kompas.com - 05/07/2021, 18:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menggagas program Isolasi Mandiri Terpantau (Isomantau) untuk membantu mengurangi lonjakan pasien di rumah sakit.

Ketua Tim Isomantau MER-C Tasykuru Rizqa mengatakan, program tersebut digagas mengingat kasus Covid-19 yang semakin meningkat.

"Salah satu upaya kami untuk mencegah overload-nya pasien-pasien yang seharusnya tidak dirawat di rumah sakit sehingga kami membuat program Isomantau di MER-C," kata Tasykuru dalam konferensi pers Isomantau MER-C secara daring, Senin (5/7/2021).

Ia menjelaskan, program Isomantau telah berjalan sejak 30 Juni 2021. Mereka yang bisa mengikuti program tersebut adalah pasien-pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dibuktikan dengan bukti tes PCR atau antigen yang bergejala.

Mereka bisa mendaftar ke MER-C melalui nomor WhatsApp 082299225050.

Baca juga: MER-C Gagas Isomantau, Konsultasi Gratis Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Apabila pasien sudah mendaftar, kata dia, nantinya akan ada dokter yang melakukan skrining, apakah pasien tersebut memang sesuai atau cocok untuk dilakukan Isomantau.

"Karena tidak semua pasien Covid-19 bisa dilakukan isoman. Faktor lain adalah kesiapan dari tempat tinggal pasien yang perlu dilihat," kata dia.

Bagi pasien layak isomantau, maka pasien akan di-follow up relawan medis MER-C menggunakan telemdicine dalam pemantauannya sehari-hari.

Kemudian, relawan medis pemantau akan memantau pasien tersebut dari sejak mendaftar sampai selesai isolasi.

"Jadi seperti mengunjungi pasien kalau di rumah sakit, tapi ini melalui telemdicine. Tapi ditanyakan setiap hari bagaimana kondisinya, apa yang dikeluhkan? Sudah dapat obat apa saja, dan lainnya. Nanti kami bisa memberi saran-saran medis," kata Tasykuru.

Menurut dia, dukungan psikososial terhadap pasien selama isolasi mandiri sangat diperlukan. Sebab terkadang para pasien ada yang panik dan cemas saat positif sehingga merasa harus ke rumah sakit.

Baca juga: Tetangga Tak Ada yang Berani, Polisi Ini Terpaksa Mandikan Jenazah Pasien Covid-19 Sendirian

Oleh karena itu, kata dia, dengan memberikan pendampingan selama isolasi mandiri di rumah sejak daftar hingga isolasi selesai, maka diharapkan pasien-pasien tidak bingung dan panik. Termasuk mengetahui apa yang harus dilakukan.

Dalam melaksanakan isomantau tersebut, kata dia, tetap diperlukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan primer.

"Karena dalam perjalanan bisa saja pasien-pasien ini mengalami perburukan. Ini yang akan kita arahkan kalau kondisi seperti ini harus ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," kata dia.

Dengan mengikuti isomantau, kata dia, maka pasien-pasien gejala ringan dan tanpa gejala bisa tetap di rumah.

Hal tersebut otomatis akan mengurangi jumlah pasien di rumah sakit terutama yang sebenarnya tidak perlu harus dirawat di rumah sakit.

Adapun saat ini sudah ada 171 pasien yang mendaftar dan dilakukan skrining.

Dari jumlah tersebut, yang layak mengikuti isolasi mandiri sebanyak 122 orang dan yang tidak layak 38 orang.

Data terakhir menunjukkan, yang mendaftar untuk isolasi mandiri tersebut adalah orang-orang berusia 20-29 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com