Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Instruksikan Vaksinasi Covid-19 Dilakukan Pagi, Siang, dan Malam

Kompas.com - 05/07/2021, 14:34 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin vaksinasi Covid-19 terus dipercepat.

Dalam sidang kabinet paripurna yang digelar presiden bersama para menteri, Senin (5/7/2021), Jokowi menginstruksikan jajarannya di seluruh kementerian/lembaga, TNI, Polri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), hingga pemerintahan daerah bekerja sama untuk mempercepat program tersebut.

"Bapak Presiden tadi menyampaikan bahwa kerja bersama seluruh pihak harus dilakukan untuk meningkatkan target vaksinasi ini," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers usai sidang kabinet.

"Bahkan diminta (oleh Presiden Jokowi) supaya vaksinasinya bisa dijalankan bahkan pagi, siang, dan malam hari dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Ingin Vaksinasi Capai 3 Juta Suntikan Per Hari pada Oktober-November

Kepada jajarannya, Jokowi menyampaikan bahwa akselarasi vaksinasi menjadi syarat penting penanganan Covid-19 selain pelaksanaan protokol kesehatan.

Presiden pun ingin supaya target 2 juta suntikan vaksin per hari segera direalisasikan. Bahkan, ia menargetkan vaksinasi mampu mencapai angka 3 juta suntikan per hari.

"Kalau kita ingin menyelesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga mencapai 3 juta per hari pada periode Oktober-November yang akan datang. Ini sebuah target yang luar biasa tinggi," ujar Sri Mulyani.

Semakin cepat vaksinasi rampung, imunitas kelompok atau herd immunity dapat segera terbangun. Dengan demikian, pemulihan ekonomi bisa segera terealisasi.

Baca juga: Menkeu: Jika Pembatasan Berlangsung Lama, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Turun 4 Persen

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2021 akan sangat bergantung pada kondisi Covid-19 di Tanah Air, khususnya berapa lama lonjakan kasus terjadi dan pengetatan yang akan dilakukan.

Jika bulan Juli-Agustus kasus sudah mulai terkendali dan aktivitas kembali normal, maka ekonomi kuartal kedua diperkirakan bisa tumbuh di atas 4 persen.

Namun, apabila perburukan situasi terus berlanjut, maka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal ketiga tahun ini kemungkinan turun di angka 4 persen.

"Ini yang harus kita waspadai," kata Sri Mulyani.

Adapun Presiden Jokowi telah berulang kali menyampaikan target percepatan vaksinasi Covid-19.

Ia ingin vaksinasi pada bulan Juli mencapai 1 juta suntikan per hari, dan pada bulan Agustus sebanyak 2 juta suntikan setiap hari.

"Target mulai Juli 1 juta (suntikan) per hari, harus, karena kemarin-kemarin kita masih 200.000-300.000 per hari. Sekarang tidak ada tawar menawar, saya sampaikan 1 juta harus. Agustus, 2 juta harus," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Luhut Lapor ke Jokowi soal PPKM Darurat: Ada Krisis di Sana-sini, tapi Masih Bisa Diatasi

Khusus bulan Juli, ditargetkan vaksinasi mencapai 34 juta suntikan.

Kemudian pada Agustus mencapai 43,7 juta suntikan, September 53 juta suntikan, Oktober 84 juta, November 80,9 juta, dan Desember 71,7 juta suntikan vaksin.

"Ini memang target yang tidak kecil, tapi setelah kita coba sehari bisa 1,3 (juta suntikan), saya meyakini meningkatnya menjadi angka 2,5 juta itu bukan sebuah hal yang sulit, asal satu kuncinya, vaksinnya ada," kata presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com