JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, jika restriksi atau pembatasan kegiatan masyarakat berlangsung lama, maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun.
Menurutnya, potensi ini harus diwaspadai semua pihak.
"Apabila restriksinya (pembatasan) cukup panjang karena (kasus) Covid-19 masih sangat tinggi maka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III bisa turun sekitar 4 persen. Ini yang harus kita waspadai," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers daring lewat YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/7/2051).
Baca juga: Soal Rencana Sembako Kena PPN, Stafsus Menkeu: Pemerintah Satu Barisan dengan Pedagang Pasar
Sebaliknya, jika sejak kuartal II tahun tahun 2021 kondisi penularan Covid-19 bisa dikendalikan dan pengetatan mulai dikurangi, maka ekonomi diperkirakan mampu bertumbuh hingga 5 persen mendekati kuartal III.
Oleh karenanya, lanjut Sri Mulyani, imunitas yang bisa dimunculkan di masyarakat melalui vaksinasi Covid-19 menjadi syarat yang penting.
"Dan juga pelaksanaan protokol kesehatan. Sehingga, kondisi dari Covid-19 tetap bisa dikendalikan namun pemulihan ekonomi juga tetap bisa dipertahankan," ungkapnya.
"Akselerasi vaksinasi ini menjadi syarat yang sangat penting. Dan OKI, kenaikan jumlah yang divaksin untuk bisa mencapai bahkan 2 juta per hari atau bahkan kalau kita ingin selesaikan sebelum akhir tahun ini maka diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober-November yang akan datang," tegas Sri Mulyani.
Baca juga: PPKM Darurat, Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tak Sampai 6,5 Persen
Lebih lanjut, dia menjelaskan pada semester I tahun 2021 perekonomian Indonesia sudah terlihat menunjukkan pemulihan yang cukup baik.
Namun, pada kuartal I tahun 2021, pertumbuhan ekonomi sempat minus 0,7. Kondisi ini diperkirakan bisa terakselerasi di kuartal II.
"Sehingga keseluruhan semester I itu pertumbuhannya di 3,1-3,3 persen. (Terdiri dari) kuartal I minu 0,7 dan kuartal II kita proyeksikan pertumbuhan ada di sekitar 7 persen. Sehingga realisasi semester I di 3,1-3,3 persen," paparnya.
"Untuk semester II akan sangat tergantung kepada kondisi Covid-19 yang sekarang ini kita hadapi. Terutama berapa lama kenaikan Covid-19 dan pengetatan harus dilakukan," tambah Sri Mulyani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.