Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Harap Masyarakat Tak Timbun Oksigen dan Minta Ada Kran Impor Penambahan Tabung

Kompas.com - 04/07/2021, 15:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak menimbun oksigen di rumah.

Hal tersebut menyusul ketersediaan tabung oksigen yang mulai menipis di sejumlah rumah sakit di Tanah Air.

"Ini kami meminta masyarakat tidak stok oksigen," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Meskipun terus mengupayakan dan memonitor ketersediaan oksigen, kata dia, pihaknya berharap agar keran impor tabung oksigen dibuka untuk menambah pasokan.

Selain itu, pihaknya juga meminta industri gas untuk bisa mengutamakan produksi oksigen untuk kesehatan.

Baca juga: Ada Fatwa Haram, MUI Minta Masyarakat Tak Timbun Tabung Oksigen

"Kami juga sudah meminta kran impor tabung oksigen ditambah dan meminta industri gas memprioritaskan produksi oksigen unttuk kesehatan," ujar dia.

Selain itu, pihaknya memastikan bahwa ketersediaan oksigen saat ini masih mencukupi.

Meski demikian, kata dia, hal tersebut harus tetap diwaspadai karena jumlah pasien yang harus ditangani tidak dapat diperkirakan.

Terlebih, tabung oksigen juga tidak hanya diberikan bagi pasien Covid-19 saja.

"Sampai saat ini mencukupi, tapi kita harus tetap waspada karena jumlah pasien yang harus ditangani tidak bisa kita prediksi," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, kebutuhan oksigen di beberapa daerah mengalami peningkatan. Salah satunya di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

Kondisi tersebut membuat stok oksigen cair (liquid oxygen) di RSUP dr Sardjito Sabtu (3/7/2021) menipis.

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengirim surat memohon dukungan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

Surat permohonan ini ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI dan beberapa pejabat lainnya.

Surat permohonan dukungan oksigen ini ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto.

Di dalam surat menyebutkan jika di RSUP Dr Sardjito terjadi kelangkaan oksigen karena melonjaknya pasien Covid-19.

Direktur RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain.

Baca juga: Pasokan Oksigen Tiba di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Dirut RS: Kami Berharap ke Depan Lancar

Akan tetapi, sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2021 pukul 12.00 WIB.

Persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada Sabtu tanggal 3 Juli 2021 pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen pada pukul 18.00 WIB.

Sehingga berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun non Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com