Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah 27.913, Kasus Aktif Covid-19 di Tanah Air Capai Angka Tertinggi

Kompas.com - 04/07/2021, 08:08 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus Covid-19 harian di Tanah Air belum mencapai angka tertinggi pada Sabtu (3/7/2021).

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB menunjukkan adanya penambahan 27.913 kasus dalam 24 jam terakhir.

Jumlah tersebut didapatkan dari pemeriksaan terhadap 157.227 spesimen dengan jumlah spesimen positif sebanyak 64.605 dan negatif 92.261.

Akibat penambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 2.256.851 dengan total spesimen yang telah diperiksa adalah sebanyak 20.369.103.

Baca juga: UPDATE 3 Juli: 13 Pasien Covid-19 di Depok Meninggal, Terbanyak Selama Pandemi

Dari jumlah tersebut, terdapat 1.915.147 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Penambahan pasien sembuh pada hari yang sama adalah sebanyak 13.282 orang.

Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 493 sehingga totalnya menjadi 60.023 orang.

Kasus aktif dan suspek

Berdasarkan jumlah total kasus, pasien sembuh, dan pasien meninggal dunia Covid-19 yang tercatat pada Sabtu (3/7/2021), terdapat 281.677 kasus aktif di Indonesia.

Jumlah tersebut juga menjadi jumlah kasus aktif tertinggi yang tercatat selama pandemi.

Kasus aktif adalah pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Jumlahnya diketahui dari pengurangan jumlah total pasien terinfeksi Covid-19 dengan jumlah total pasien sembuh dan meninggal dunia.

Baca juga: Lurah di Depok Gelar Resepsi Pernikahan di Hari Pertama PPKM Darurat

Sementara itu, data juga menunjukkan ada sebanyak 133.189 orang yang suspek Covid-19.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Seseorang disebut suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.

Istilah suspek juga merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.

Bisa juga, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

DKI Jakarta Tertinggi

Berdasarkan data sebaran kasus baru Covid-19 pada Sabtu (3/6/2021) itu pula, DKI Jakarta kembali mencatatkan sebagai daerah dengan kasus baru Covid-19 tertinggi.

Baca juga: PPKM Darurat, Mobilitas Warga Akan Dimonitor lewat Provider Telekomunikasi

Adapun kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi.

Selain DKI Jakarta, tercatat empat provinsi lainnya dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu, yakni DKI Jakarta (9.702 kasus baru), Jawa Barat (5.393 kasus baru), Jawa Tengah (3.224 kasus baru), Jawa Timur (1.439 kasus baru), DI Yogyakarta (1.358 kasus baru).

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Berikut data lengkap penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia 3 Juli 2021:

1.DKI Jakarta: 9.702 kasus baru

2. Jawa Barat: 5.393 kasus baru

3. Jawa Tengah: 3.224 kasus baru

4. Jawa Timur: 1.439 kasus baru

5. DI Yogyakarta: 1.358 kasus baru

6. Banten: 715 kasus baru

7. Kepulauan Riau: 648 kasus baru

8. Kalimantan Timur: 622 kasus baru

9. Sumatera Barat: 501 kasus baru

10. Riau: 447 kasus baru

11. Nusa Tenggara Timur: 383 kasus baru

12. Kalimantan Barat: 336 kasus baru

13. Sulawesi Selatan: 327 kasus baru

14. Lampung: 286 kasus baru

15. Bali: 272 kasus baru

16. Kalimantan Tengah: 272 kasus baru

17. Sumatera Selatan: 246 kasus baru

18. Papua Barat: 206 kasus baru

19. Maluku: 172 kasus baru

20. Bangka Belitung: 163 kasus baru

21. Sumatera Utara: 149 kasus baru

22. Sulawesi Utara: 143 kasus baru

23. Bengkulu: 140 kasus baru

24. Sulawesi Tenggara: 137 kasus baru

25. Maluku Utara: 125 kasus baru

26. Kalimantan Utara: 113 kasus baru

27. Sulawesi Tengah: 100 kasus baru

28. Kalimantan Selatan: 77 kasus baru

29. Aceh: 72 kasus baru

30. Jambi: 56 kasus baru

31. Papua: 30 kasus baru

32. Nusa Tenggara Barat: 25 kasus baru

33. Sulawesi Barat: 20 kasus baru

34. Gorontalo: 14 kasus baru

Update vaksinasi Covid-19

Hingga Sabtu (3/7/2021) pukul 12.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 13.922.732 orang. Sementara jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 31.573.240 orang.

Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia. Mereka adalah sasaran pada program vaksinasi tahap kedua.

Data ini disampaikan pemerintah melalui laman www.kemkes.go.id yang dikutip Kompas.com, Sabtu.

Hingga tahap kedua ini pemerintah menargetkan 40.349.049 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Adapun sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Menurut data, sebanyak 1.558.470 orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.418.684 orang telah disuntik dosis kedua.

Kemudian, sasaran pada tahap kedua untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang. Hingga saat ini, sebanyak 25.003.570 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan

Lalu, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Dari target itu, baru 4.840.936 orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 2.831.471 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali. Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Dua minggu ke depan Covid-19 masih naik

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, angka penularan Covid-19 diperkirakan masih akan terus naik 10 hari sampai 2 minggu mendatang.

Hal ini merujuk kepada penambahan kasus baru Covid-19 yang terus naik dalam beberapa hari terakhir dan perhitungan masa inkubasi virus.

"Beberapa hari ini angka kasus Covid-19 terus naik. Jadi ini 10 hari ke depan menurut hemat saya dan mungkin dua pekan ke depan akan bisa terus naik," ujarnya dalam konferensi pers daring bersama Kementerian Kesehatan, Sabtu (3/7/2021).

"Mengapa? Karena inkubasi varian baru masih berjalan," lanjutnya.

Luhut mengungkapkan angka kasus baru harian Covid-19 terus meningkat dalam empat hari terakhir.

Pada Jumat (2/7/2021) tercatat terjadi penambahan kasus harian tertinggi selama pandemi, yakni sebanyak 25.830 kasus dalam 24 jam.

Selain itu, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 dalam satu hari melebihi 500 orang.

"Oleh karenanya, ini masa kritis untuk kita selama dua pekan ini," tutur Luhut.

Dirinya meminta semua pihak saling mendukung dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Luhut menekankan agar ketersediaan obat-obatan, oksigen, kesiapan tenaga kesehatan harus benar-benar dimaksimalkan.

"Juga jangan buat-buat hoaks, berita tidak benar. Nanti akan kami tindak dengan jelas. Sebab ini menyangkut masalah kemanusiaan," tegasnya.

"Kita mengurus oksigen saja sudah pusing. Jangan ditambahi lagi persoalan-persoalan yang tidak perlu atau mencari keuntungan," tambah Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com