Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR RI Sebut Masih Ada Guru Kurang Pemahaman tentang Covid-19

Kompas.com - 02/07/2021, 17:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyinggung terkait situasi guru di masa pandemi Covid-19.

Hetifah mengatakan masih ada guru-guru yang kurang pemahaman terkait pandemi Covid-19.

"Rupanya pemahaman tentang aspek kesehatan ini masih belum merata," kata Hetifah dalam acara Syndicate Forum, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: UPDATE: 539 Kasus Kematian akibat Covid-19, Tertinggi Selama Pandemi

Menurut dia, guru adalah kunci dan sering dijadikan rujukan bagi orangtua untuk mendidik anaknya.

"Padahal, guru itu menjadi kunci. Karena nanti orang tua pasti referensinya tuh kepada guru,” ucap dia.

Lebih lanjut, Hetifah menyampaikan masih ada guru-guru yang tidak menganggap virus corona atau Covid-19 tidak berbahaya bahkan tidak ada.

Ia mengatakan, masih ada guru yang kebingungan saat diminta tidak melakukan kontak fisik, seperti bersalaman, dengan anak muridnya.

"Kami masih menemui guru yang bahkan menganggap bahwa virus corona itu sebenarnya tidak begitu berbahaya," kata Hetifah.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Jelaskan Pengaturan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Politisi Partai Golkar ini berharap semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi memberikan edukasi kepada guru-guru yang masih belum memahami bahaya dari virus corona.

Ia tidak ingin masih ada guru yang menganggap virus corona tidak berbahaya ataupun tidak ada.

"Jadi jangan sampai ada yang menganggap virus corona ini tidak berbahaya, bahkan ada yang menganggap ini tidak ada," kata dia.

Baca juga: UPDATE 2 Juli: Tercatat 267.539 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com