JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, penambahan jumlah dokter untuk penanganan Covid-19 tidak bisa asal melibatkan mahasiswa kedokteran, meski banyak dokter yang gugur dalam menjalankan tugas selama pandemi.
"Tidak bisa serta merta kemudian langsung mahasiswa kedokteran yang dilibatkan atau yang baru lulus dilibatkan tetapi ada beberapa skema yang sudah kita usulkan," kata Adib dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (2/7/2021).
Adib mengatakan, pihaknya dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki skema untuk menambah jumlah dokter untuk dilibatkan dalam penanganan Covid-19.
Skema pertama, memaksimalkan para dokter yang baru menyelesaikan program intership.
"Setelah lulus dari fakultas kedokteran dia menjalani intership, kemudian selesai intership ini juga banyak adek-adek kita pasca intership yang kemudian bisa dimaksimalkan juga bisa membantu," ujarnya.
Skema kedua, lanjut Adib, mereka yang baru lulus uji kompetensi nantinya bisa mengikuti program intership dalam penanganan pandemi.
Baca juga: IDI Usul Indikator Penerapan PPKM Darurat Harus Mengacu pada 4 Hal Ini
Ia mengatakan, konsep program intership tersebut pernah diterapkan di rumah sakit darurat Wisma Atlet selama 6 bulan.
"Jadi pasca dia (mahasiswa) lulus uji kompetensi dan sudah teregistrasi dari Konsil maka bisa menjalani pelayanan dengan intership, tapi kita usulkan untuk mengkonversi intership ini menjadi tim bantuan yang di fasilitas kesehatan yang saat ini membutuhkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Adib mengatakan, pihaknya menolak melibatkan calon dokter yang masih dalam pendidikan profesi atau dikenal dengan koas.
"Karena mereka belum selesai uji kompetensi, belum dianggap sebagai dokter. Itu mereka masih pendidikan, kalau intership program pemahiran dan pemagangan setelah lulus uji kompetensi," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.