Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Darurat, Pimpinan Komisi IX Usul Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19 bagi Nakes

Kompas.com - 01/07/2021, 14:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengusulkan pemerintah agar melakukan vaksinasi Covid-19 tambahan kepada para tenaga kesehatan (nakes), mengingat penularan virus yang semakin meningkat beberapa waktu terakhir mengancam keselamatan nakes.

Ia melihat, situasi dan kondisi tenaga kesehatan saat ini banyak yang kelelahan bahkan meninggal dunia dalam menanggulangi lonjakan kasus Covid-19.

"Melihat perkembangan dan dampak penularan virus saat ini, sudah saatnya para nakes diberikan booster ketiga vaksin," kata Melki kepada Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Ia mengatakan, suntikan ketiga tersebut perlu dilakukan kepada para nakes mengingat dampak varian baru virus corona telah menyebar di Indonesia.

Menurutnya, suntikan ketiga mampu melindungi nakes dari dampak varian baru virus corona yang ada saat ini.

Baca juga: PPKM Darurat, Tracing Minimal 15 Orang Kontak Erat per 1 Pasien Positif Covid-19

"Booster ketiga vaksin untuk melindungi para nakes dari dampak varian baru yang lebih ganas dan mengkhawatirkan," ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu juga mendesak pemerintah dan semua pihak untuk melindungi tenaga kesehatan dengan menyiapkan alat pelindung diri (APD) berkualitas tinggi.

Ia menilai, tenaga kesehatan yang berada di garis depan menangani para pasien Covid-19 secara langsung berada dalam risiko tinggi penularan Covid-19.

"Mereka berjuang di lapangan," ucapnya.

Di samping itu, tambah dia, pemerintah juga diminta menyiapkan tempat khusus atau isolasi bagi nakes yang positif Covid-19.

Menurutnya, dalam hal ini nakes perlu mendapat prioritas tempat isolasi atau perawatan saat terpapar Covid-19 karena perannya yang menangani langsung para pasien.

"Perlu ada tempat khusus atau isolasi bagi nakes yang positif Covid-19 atau yang perlu dirawat," tutur dia.

Baca juga: Isolasi Mandiri Setelah Dinyatakan Positif Covid-19, Warga di Bekasi Meninggal Dunia

Selain itu, Melki mengusulkan agar insentif nakes diberikan secara berkala dalam waktu yang ditentukan.

Ia menilai, insentif tersebut berguna bagi moril nakes beserta keluarga agar tetap tinggi dalam perjuangan melawan Covid-19.

"Pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta semua pihak terkait perlu memastikan proses pendataan validasi dan pencairan insentif nakes sederhana, mudah, cepat dan dalam waktu yang ditentukan pasti waktu pencairannya," jelasnya.

Lebih lanjut, Melki mengusulkan agar pemerintah menyiapkan tenaga cadangan nakes dari berbagai organisasi profesi dan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), Pemerintah daerah atau pihak swasta.

Dalam hal ini, pemerintah diminta mengkoordinir melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota.

"Harus dikoordinir sehingga beban kerja bisa dibagi secara proporsional," katanya.

Baca juga: Tak Perlu Daftar, Vaksinasi Covid-19 Anak di Jakarta Terintegrasi Data Disdik

Melki menambahkan, pemerintah juga perlu memberikan dukungan tambahan alat kesehatan seperti tabung oksigen dan ventilator serta obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19.

Menurutnya, hal itu perlu diatur dengan baik sehingga para nakes di lapangan bisa bekerja optimal membantu pasien Covid-19 yang dirawat.

"Alat kesehatan dan obat-obatan untuk penyakit lainnya juga perlu tetap dipastikan tersedia untuk memastikan nakes juga tetap melayani pasien penyakit lainnya dengan baik," pinta Melki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com