JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia Wempy Hadir menilai ada enam sosok yang akan menjadi kingmaker dan queenmaker pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Ada enam king maker yang jadi penentu pilpres yang akan datang," kata Wempy dalam acara diskusi yang ditayangkan akun YouTube PARA Syndicate, Rabu (30/6/2021).
Wempy mengatakan, sosok pertama adalah Presiden Joko Widodo. Menurut Wempy, meski bukan elite partai, Jokowi memiliki kekuatan karena menguasai kementerian dan lembaga strategis yang setia kepada mantan wali kota Solo tersebut.
Baca juga: PKS Siapkan Kader untuk Capres 2024: Presiden PKS hingga Gubernur NTB dan Sumbar
Selain itu, Wempy menilai citra Jokowi sebagai sosok yang bersih dan sederhana juga disukai oleh banyak orang.
"Oleh karena itu, saya kira ke mana pun arah politik akan dibawa atatu akan didorong oleh Pak Jokowi, ini juga sangat menentukan siapa yang akan jadi presiden di 2024," kata Wempy.
Nama kedua adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri karena partainya merupakan partai penguasa yang memenangkan dua edisi pemilihan umum terakhir.
Selain itu, Wempy menilai PDI-P memiliki militansi dalam membangun soliditas partai serta dapat memperoleh simpati masyarakat karena memiliki jargon-jargon yang dekat dengan masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Jargon ini sangat menarik simpati rung kelas menengah ke bawah karena mayoritas masyarakat kita adalah masyarakat wong cilik. Dengan demikian, mengusung tema, mengusung isu tentang wong cilik ini menjadi sangat menguntungkan PDI Perjuangan," ujar Wempy.
Figur king maker berikutnya adalah Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Berbeda dengan tokoh king maker lain, Wempy menilai Prabowo dapat menjadi sosok yang akan didorong untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Menurut Wempy, saat ini Prabowo berada dalam posisi dilema antara kembali maju sebagai calon presiden atau mengusung calon lain.
Wempy berpendapat, apabila elektabilitas Prabowo pada 2023 mendatang tiadk menjanjikan, ada peluangPrabowo akan mendorong kader partainya untuk maju sebagai calon presiden atau wakil persiden.
"Menurut saya akan ada kalkulasi politik ulang dari Pak Prabowo, mungkin saja dia akan mendorong kader lain dari Partai Gerindra yang akan berkoalisi dengan PDI Perjunangan," kata dia.
Nama selanjutnya ialah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Wempy menilai, SBY hingga kini masih berambisi mengusung sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk dapat mengikuti kontestasi politik nasional.
"Hasrat yang begitu tinggi ini tidak mungkin akan padam selagi Pak SBY masih ada," ucap Wempy.
Nama kelima adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berkaca dari pengalaman pada Pilkada DKI 2017, Kalla dinilai berhasil mengantarkan Anies Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta.