Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik "The King of Lip Service" yang Ingatkan Kembali Saat Jokowi Minta Universitas Punya Jurusan Meme

Kompas.com - 30/06/2021, 16:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meme yang bertuliskan Jokowi "The King of Lip Service" yang diunggah oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia menjadi sorotan.

Meme tersebut berisikan kritikan BEM UI kepada Presiden Joko Widodo yang menurut mereka tidak sejalan antara pernyataan dan kebijakan.

Beberapa kebijakan yang disorot dalam meme tersebut lantaran tak sejalan dengan ucapan Jokowi adalah janji Presiden untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Jokowi: Kenapa Tidak Ada Fakultas Animasi, Jurusan Meme...

Nyatanya, DPR dan pemerintah tetap bersikukuh melanjutkan pembahasan dan mengesahkan revisi Undang-undang KPK yang memreteli taji lembaga antirasuah itu dalam memberantas korupsi.

Jokowi pun merespons langsung kritikan berupa meme yang diunggah BEM UI di akub instagram mereka. Menurut Jokowi, kritik semacam itu lumrah disampaikan dalam negara demokrasi.

"Ya saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat. Tapi yang saat ini penting ya kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," ujar Jokowi dalam keterangan persnya melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi juga menilai, kritik boleh dilakukan dalam iklim negara demokrasi. Dia menekankan, kritik dari mahasiswa tidak perlu dihalangi oleh pihak kampus.

"Universitas tidak apa, tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berekspresi, tetapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan," ucap Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Undip Bisa Punya Fakultas Ekonomi Digital Jurusan Meme

Kritik yang disampaikan oleh BEM UI lewat meme secara tak langsung mengingatkan akan pernyataan Jokowi yang dulunya pernah meminta universitas di Indonesia agar membuat jurusan meme.

Berikut pernyataan Jokowi yang meminta agar universitas mendirikan jurusanb meme.

Di Solo pada Agustus 2017

Jokowi kala itu jadi pembicara dalam pembukaan Kongres ke-10 Himpunan Indonesia Untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) di Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/8/2017).

Ia mempertanyakan fakultas di universitas yang cenderung monoton dan tidak berkembang.

"Kenapa di universitas kita dari dulu sampai sekarang hanya ada fakultas ekonomi, hukum, sosial politik, teknik. Padahal ini perubahan global sudah cepat sekali," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ingin Ada Fakultas Media Sosial di Universitas

"Kenapa tidak ada fakultasi retail manajemen? Kenapa tidak ada fakultas resources management? Kenapa tidak ada fakultas green building?" lanjut dia.

Bahkan, Jokowi memberikan contoh ekstrem dalam hal pendidikan pengembangan dari desain grafis, yakni animasi. 

"Kenapa tidak ada fakultas animasi, nanti jurusannya meme juga bisa misalnya," lanjut Jokowi.

Sontak ruangan langsung riuh rendah mendengar pernyataan Jokowi itu. Mereka ada yang tertawa sembari mengangguk-anggukan kepala. Ada yang mengggeleng-gelengkan kepala.

Banyak pula yang langsung berdiskusi pelan dengan orang di sebelahnya. Jokowi melanjutkan, dirinya tidak main-main dengan pernyataan itu.

Baca juga: Saat Jokowi Bereaksi atas Cap The King of Lip Service dari BEM UI

Perubahan global, khususnya teknologi, memang semestinya diikuti dengan persiapan agar Indonesia tidak jadi negara tertinggal dibandingkan negara lainnya.

"Jangan kita terlewatkan melakukan antisipasi ini sehingga tak bisa lagi mengejar perubahan yang ada dan akhirnya kita ini ditinggal," ujar Jokowi.

Di Bandung pada September 2017

Hal senada disampaikan Jokowi dalam orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis ke-60 Universitas Padjadjaran yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (11/9/2017).

Dalam orasinya, Presiden membahas tentang perkembangan media sosial yang mampu melakukan perubahan cepat di segala aspek.

Untuk itu, dia meminta kepada instansi pendidikan terutama perguruan tinggi agar menyiapkan fakultas atau jurusan yang berkaitan media sosial.

Baca juga: Soal Pemanggilan BEM UI, BEM Unsri: Rektorat Tak Boleh Kebiri Kritik Mahasiswa

 

"Saya ingin perguruan tinggi, terutama Unpad, ikut mengantisipasi perubahan yang sangat cepat ini. Kenapa di universitas-universitas tidak ada fakultas sosial media," ujar Jokowi, Senin siang.

Jokowi menjelaskan, saat ini media sosial sangat berpengaruh dalam bidang politik serta bidang ekonomi. Menurut presiden, jurusan-jurusan di Fakultas Sosial Politik yang masih didominasi oleh jurusan-jurusan konvensional yang sama sekali tidak menjangkau media sosial.

"Lanskap ekonomi dan lanskap politik akan berubah. Unpad Harusnya punya fakultas media sosial, jurusan meme, atau animasi. Kenapa tidak, karena ke depan itu yang kita hadapi. Sekarang boleh kita tertawa," ujar Jokowi disambut tawa para undangan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com