Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tak Sampai Sebulan, Keterisian RS Covid-19 Lompat Jadi 72 Persen

Kompas.com - 30/06/2021, 15:51 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) nasional di rumah sakit rujukan Covid-19.

Akibat lonjakan kasus Covid-19 yang begitu drastis beberapa waktu belakangan, BOR melambung tinggi dalam waktu singkat.

"Tidak ada satu bulan melompat menjadi hari ini 72 persen (BOR) nasional," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021).

Pada pertengahan Januari BOR nasional berada di angka 66 persen. Angka itu turun menjadi 28 persen pada Mei 2021.

Baca juga: Jokowi: PPKM Darurat Mau Tak Mau Harus Dilakukan

Jokowi menjadikan BOR di rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta sebagai patokan.

Presiden mengaku rutin menelepon dokter yang bertugas atau Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol Laut drg. M. Arifin, untuk memantau perkembangan BOR di rumah sakit tersebut.

Jokowi bercerita, pada September 2020 BOR di RSDC Wisma Atlet mencapai 92 persen. Tingginya angka itu membuatnya gemetar dan cemas.

Waktu demi waktu, persentase tersebut perlahan berhasil diturunkan hingga di angka 15 persen pada 18 Mei 2021 lalu.

Namun, angka tersebut kini kembali melonjak naik akibat kenaikan kasus yang terjadi usai libur Lebaran dan penyebaran varian baru virus corona.

"Hati-hati mengenai ini," ucap Jokowi.

Jokowi menyampaikan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini melonjak tajam hingga 2 kali lipat dibandingkan Mei 2021. Angkanya mencapai 228.000 kasus.

Kasus aktif di Tanah Air juga sempat meninggi pada akhir Januari hingga awal Februari lalu. Namun, angkanya tak sebesar kenaikan yang terjadi saat ini. Di awal tahun, kasus aktif tertinggi yakni 176.000.

Baca juga: Jokowi: Sudah 42 Juta Dosis Vaksin Disuntikkan untuk Program Vaksinasi Covid-19

Sejak saat itu, kasus aktif perlahan-lahan berhasil diturunkan. Dalam waktu 4 bulan atau tepatnya 18 Mei 2021 kasus aktif virus corona berhasil turun di angka 87.000 kasus.

Kini, kasus aktif kembali melonjak tinggi. Jokowi kembali mewanti-wanti seluruh pihak untuk waspada.

"Inilah yang saya sampaikan kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada, kita tidak boleh lengah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com