Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Darurat Corona dan Solidaritas Warga

Kompas.com - 30/06/2021, 10:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUA tahun sudah virus corona menyapa Indonesia. Sejak terdeteksi awal Maret tahun lalu, sudah jutaan orang terienfeksi virus asal Wuhan, China ini. Sebagian di antaranya tak bisa bertahan dan dikebumikan.

Libur lebaran menyisakan ketakutan dan duka mendalam. Virus corona terus menyebar dan menular dengan liar. Pandemi makin tak terkendali.

Kasus orang yang terpapar dan terinfeksi virus ini makin hari jumlahnya makin tinggi. Satgas Covid menyebut, dari Januari hingga Juni 2021 terjadi kenaikan kasus mencapai lebih dari 300 persen.

Semua sepakat, Indonesia sedang mengalami gelombang kedua (second wave) Covid-19. Hal ini ditandai dengan melonjaknya kasus Covid-19 secara mingguan di Indonesia yang telah mencapai puncak. Bahkan, kenaikannya lebih tinggi dari puncak kasus yang terjadi pada Januari 2021.

Menurut catatan Satgas Covid-19, pada puncak yang pertama di Januari 2021, jumlah kasus mingguan Covid-19 mencapai 89.902 kasus.

Pekan ini, angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus. Selain itu, pada pekan lalu, Indonesia mencatatkan angka kasus positif harian yang sangat tinggi, yakni 21.345 kasus dalam sehari.

Ini merupakan rekor tertinggi penambahan kasus baru Covid-19 dalam sehari sejak pandemi menyerang negeri ini.

Berbagi di tengah pandemi

Corona tak melulu mengabarkan duka dan nestapa. Pandemi tak membuat semua orang surut dan kecil hati. Sebaliknya, bencana ini justru membuat sebagian masyarakat tergugah hati untuk berbagi. Mereka menggalang bantuan dan beragam gerakan sosial.

Meski pemerintah pusat dan daerah sudah berusaha membantu, namun kita melihat banyak warga bahu-membahu membantu sesama. Mereka bergerak cepat mengulurkan tangan dan memberikan bantuan, baik dalam bentuk uang maupun barang. Juga berbagi informasi dan alat kesehatan.

Sejak pandemi terjadi, berbagai inisiatif dan aksi sosial dari civil society muncul ke permukaan. Awalnya ada yang berbagi makanan kepada para pelaku ekonomi pinggir jalan.

Ini dilakukan karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menggerus nafkah dan pendapatan mereka. Kelompok menengah ke bawah dan para pelaku ekonomi kecil seperti UMKM dianggap menjadi korban dari kebijakan ini.

Selain makanan, ada juga gerakan berbagi sayuran yang dilakukan komunitas Sejangkauan Tangan. Gerakan ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang kesusahan untuk mengakses makanan.

Baik karena alasan ekonomi maupun pandemi. Sayuran dipilih karena selain murah juga bergizi. Mereka meletakkan kantong-kantong plastik berisi sayuran di pagar pinggir jalan. Setiap orang bisa mengambilnya sesuai kebutuhan tanpa dipungut bayaran.

Selain gerakan berbagai makanan dan sayuran, ada juga koalisi warga yang menginisasi pembuatan platform untuk berbagi informasi mengenai pandemi.

Platform yang menggunakan aplikasi Whatsapp dan Telegram itu diberi nama LaporCovid-19. Platform ini dibuat untuk membuka kesempatan kepada warga berbagi informasi tentang pandemi yang luput dari pemerintah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com