Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Merespons Berbagai Kritik, dari Disebut "The King of Lip Service" hingga "Mencla-mencle"

Kompas.com - 30/06/2021, 09:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akhirnya merespons kritikan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menngatakan ia sebagai "The King of Lip Service".

Jokowi pun merespons kritikan kepadanya itu sebagai hal yang biasa. Menurut Jokowi dalam negara demokrasi, kritik terhadap pemerintah merupakan hal yang biasa.

Jokowi pun mengatakan bukan sekali ini saja ia dikritik. Ia mengatakan sejak dulu kerap kali dikritik. Bahkan ada yang menyebutnya klemar-klemer dan plonga-plongo.

Baca juga: Kritik Jokowi, BEM KM UGM: Sebaiknya Tidak Perlu Umbar Janji...

Berdasarkan catatan Kompas.com, Jokowi juga pernah disebut mencla-mencle karena dinilai tidak tegas dan kebijakan dalam penanganan Covid-19 kerap berubah. Kritik tersbeut pun direspons langsung oleh Jokowi.

Berikut sejumlah kritik kepada Jokowi beserta responsnya baik secara langsung dari sang Kepala Negara maupun dari para pejabat terdekatnya.

The King of Lip Service

Baru-baru ini BEM UI menyebut Jokowi sebagai sosok "The King of Lip Service" lewat unggahan di akun Instagram mereka. 

BEM UI mempublikasikan konten berupa foto dengan judul "Jokowi: The King of Lip Service". Dalam foto, Jokowi terlihat tengah mengenakan sebuah mahkota.

Dalam unggahan tersebut, BEM UI juga mengkritik Presiden Joko Widodo yang kerap kali mengobral janji.

Baca juga: [POPULER NASIONAL] Jokowi: Saya Dulu Disebut Klemar-klemer | Respons KPK soal Gedung KPK yang Ditembak Cahaya Laser

Selain itu, unggahan itu juga menyindir berbedanya antara janji dan keputusan yang diambil Jokowi. Mulai terkait rindu demo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.

Jokowi pun memberikan tanggapan atas kritikan berupa gambar dan narasi yang diunggah oleh BEM UI.

"Ya itu kan sudah sejak lama ya, dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter," ujarnya saat memberikan keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).

"Kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh, dan baru baru ini ada yang ngomong saya ini Bapak Bipang. Terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service," lanjutnya.

Atas berbagai julukan di atas dan kritikan terbaru dari BEM UI tersebut, Jokowi menyebutnya bentuk ekspresi mahasiswa. Menurutnya, di negara demokrasi mengkritik boleh saja dilakukan.

Baca juga: Saat Jokowi Bereaksi atas Cap The King of Lip Service dari BEM UI

"Dan universitas tidak apa, tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berkespresi. Tapi, juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan," tutur Jokowi.

Disebut mencla-mencle

Jokowi juga pernah menjawab kritikan atas perubahan kebijakan dalam penanganan Covid-19. Semula pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun selanjutnya pemerintah mengubahnya menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com