Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Pengembang Vaksin Merah Putih Ciptakan Terobosan untuk Percepat Produksi

Kompas.com - 29/06/2021, 16:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta tim pengembang vaksin Covid-19 Merah Putih menciptakan terobosan untuk mempercepat produksinya.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat audiensi dengan tim pengembang Vaksin Merah Putih secara virtual, Senin (28/6/2021).

Dengan mempercepat produksi vaksin Merah Putih, kata dia, kebutuhan vaksinasi Covid-19 dalam negeri pun bisa terpenuhi.

Baca juga: Satgas: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah

"Saya mohon masing-masing pengembang mencoba melakukan koreksi, reevaluasi terhadap rencana-rencana tahap yang sudah dirancang, dan coba dicari terobosan yang lebih kreatif kira-kira bagaimana supaya produksi bisa dipercepat," ujar Muhadjir, dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Selasa (29/6/2021).

Muhadjir mengatakan, meskipun sudah banyak membeli vaksin dari negara-negara produsen, tapi tidak boleh membuat Indonesia bergantung dengan vaksin impor.

Oleh karena itu, kata dia, saat ini Indonesia tidak bisa berharap terus-menerus dengan situasi pasar vaksin yang tidak menentu.

Pasalnya, banyak negara yang pasokan vaksin Covid-19-nya belum terpenuhi sehingga harus berebut untuk mendapatkannya.

Dengan demikian, vaksin produksi dalam negeri pun diperlukan.

"Semakin cepat produksi vaksin dalam negeri dilakukan, saya kira akan semakin baik untuk kita semua," kata Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, vaksin Merah Putih merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.

Terlebih saat ini situasi pandemi semakin memprihatinkan dengan munculnya beragam varian virus corona penyebab Covid-19.

Presiden Joko Widodo, kata dia, bahkan sudah berpesan agar kemandirian vaksin Covid-19 terus diupayakan.

"Sementara kita tidak akan memerhatikan mana saja, pokoknya yang paling cepat dan tentu saja dengan daya efikasi yang tinggi dan keamanan yang tinggi. Itu saya kira akan mendapatkan perhatian kita semua," kata dia.

Baca juga: Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19: Kemungkinan Vaksin Merah Putih Disiapkan untuk Suntikan Tambahan

Adapun dalam pengembangan vaksin Merah Putih pemerintah bekerja sama dengan lima universitas dan dua lembaga, yakni Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Vaksin tersebut dibuat dan dikembangkan dengan virus yang bersirkulasi di dalam negeri.

Saat ini proses pengembangannya masih terus dipercepat dan diperkirakan baru siap pakai pada 2022.

Dari tujuh vaksin yang diproduksi oleh para pengembang tersebut, akan dipilih satu vaksin yang akan dicanangkan sebagai vaksin Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com