JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman melakukan perhitungan terkait perkiraan situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Dicky menyampaikan, dengan kebijakan penanganan Covid-19 seperti ini, Indonesia akan mengalami puncak kasus di akhir bulan Juli.
Ia menyebutkan, jumlah orang yang terpapar Covid-19 bisa mencapai 200.000 orang per hari. Kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 bisa mencapai angka 200.000 per hari.
Baca juga: Epidemiolog: Tidak Ada Cara Lain, Lockdown Pulau Jawa
"Perhitungan yang terakhir saya lakukan, kita dengan skenario saat ini, kita akan pada puncak akhir Juli itu," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
"Angka kematian bisa 2.000-an per hari dan dengan kasus infeksi udah di atas 200.000 per hari, dan udah kolaps ya," ujar dia.
Menurut Dicky, puncak dari kasus Covid-19 dapat berlangsung sekitar dua hingga tiga minggu.
Ia memperkirakan, kasus Covid-19 di Tanah Air baru akan menurun di awal bulan Oktober nanti.
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: Sebelum Bicara Pembatasan Besar, Lockdown Dulu Diri Sendiri dengan Masker
Meskipun kasus lonjakan Covid-19 diperkirakan akan melandai dalam beberapa bulan, namun proses tersebut akan sangat banyak memakan korban.
"Dan itu berlangsung bisa dua, tiga minggu dan kita baru berakhir di, melandainya di September loh, mungkin awal Oktober mulai agak landai," ucap dia.
Oleh karena itu, Dicky menilai tidak ada jalan lain selain menerapkan kebijakan lockdown di Pulau Jawa.
Penerapan lockdown, menurut dia, tetap harus diikuti dengan pelaskanaan 3T (tracing, testing, treatment) dan vaksinasi yang massif.
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: Sebelum Bicara Pembatasan Besar, Lockdown Dulu Diri Sendiri dengan Masker
"Lockdown ini harus dilakukan terutama di Jawa ya, selain 3T yang massif agresif,” kata dia.
"Sebanyak 500.000 minimal testing dan juga vaksinasi yang sudah harus dilakukan pada hampir semua kelompok, termasuk ibu hamil ya. Jangan lupakan lansia dan komorbid dan juga anaknya 12, 17 tahun," ucap Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.