JAKARTA, KOMPAS.com - LaporCovid-19 mendata ada 1.026 tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19. Adapun data tersebut dihimpun sejak awal pandemi hingga 28 Juni 2021 pukul 13.00 WIB.
"Iya (angka 1.026) akumulasi," kata Inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana kepada Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Jika dirincikan, terdapat 1.026 tenaga kesehatan yang dirincikan terdiri dari 401 dokter, 39 dokter gigi, 325 perawat, 160 bidan.
Baca juga: IDI: Selama Pandemi, 401 Dokter Wafat akibat Covid-19
Kemudian 30 ahli teknologi lab medik, tiga terapis gigi, enam rekam radiologi, dua sopir ambulans, tiga tenaga farmasi, tiga elektomedik, sanitarian.
Lalu, ada sembilan sanitarian, sembilan apoteker, satu fisikawan medik, dua epidemiolog, satu antomolog kesehatan dan lebih dari 30 tenaga kesehatan dari kategori lainnya.
Tenaga kesehatan terus berguguran di tengah fasilitas kesehatan yang kolaps ????#PusaraDigital #RSKolaps #IndonesiaDaruratCovid19 pic.twitter.com/wexGcWxuMZ
— LaporCovid19 (@LaporCovid) June 28, 2021
Sebelumnya, Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkap, tingkat kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia.
Baca juga: Menkes Akui Tenaga Kesehatan Banyak Terkena Covid-19, Mayoritas OTG dan Gejala Ringan
Bahkan, bila dilihat berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia masuk ke dalam tiga besar di seluruh dunia.
"Sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 53 kasus kematian dokter," kata Ketua Umum Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI (PB IDI) Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).
Sejak Maret 2020 atau pada saat kasus pertama Covid-19 muncul di Indonesia hingga Januari 2021, terdapat 647 petugas medis dan kesehatan yang gugur akibat terinfeksi virus corona.
Jumlah itu terdiri atas 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, dan 15 tenaga lab medik.
Baca juga: Dorong Penerapan PSBB, PB IDI Nilai Kebijakan Berdasar Zonasi Tak Lagi Relevan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.