JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menilai kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro gagal dalam menekan lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu ia sampaikan berdasarkan data peningkatan kasus yang mencatat angka tertinggi pekan lalu.
Pada Kamis (24/6/2021), penambahan kasus positif tercatat 20.574 orang. Kemudian 21.095 kasus baru Covid-19 tercatat pada Sabtu (26/2/2021).
Sehari setelahnya, penambahan kasus Covid-19 mencapai 21.342 orang.
"Ini bukti PPKM Mikro gagal menekan lonjakan Covid-19. Pemerintah harus tanggung jawab," kata Kurniasih, dalam keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Jaga Kewarasan di Tengah Pandemi, Saatnya Pemerintah Tarik Rem Darurat
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menyayangkan sikap pemerintah pusat yang masih percaya diri dengan PPKM Mikro akan menekan laju penularan Covid-19.
"PPKM Mikro nyatanya masih belum melandaikan angka kasus Covid, apalagi menurunkan grafiknya," tutur dia.
Menurut Kurniasih, pemerintah pusat semestinya memberikan wewenang dan izin pada provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 tinggi untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.
Ia mengatakan, pemberlakuan PSBB sudah sangat mendesak karena tidak sedikit rumah sakit yang telah kolaps dan ruang ICU pun sudah tidak mampu menampung pasien.
Selain itu, beban kerja tenaga kesehatan juga sangat berat karena pasien terus bertambah banyak sedangkan jumlah tenaga kesehatan tidak bertambah.
Ia berharap, pemberlakuan PSBB itu dapat mengurangi mobilitas masyarakat secara signifikan dan menekan penularan Covid-19.
"Pemerintah seharusnya jangan menunda untuk memberlakukan rem darurat atau PSBB Ketat. Namun harus dipikirkan juga agar penerapan PSBB tersebut bisa ramah secara ekonomi," kata dia.
Baca juga: Rekor Kasus Baru Covid-19, Tingginya Kematian Pasien, hingga Desakan PSBB...
Kurniasih menambahkan, pemerintah juga mesti tetap memperhatikan pasien-pasien umum nonCovid-19 yang ditolak oleh rumah sakit karena rumah sakit sudah penuh dengan pasien Covid-19.
"Ini yang harus dipikirkan solusinya bagaimana kapasitas pasien Covid ditambah namun ada juga ruangan khusus di rumah sakit yang menangani pasien darurat selain Covid," ujar dia.
Diketahui, penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia berada di kisaran angka 20.000 atau bahkan lebih dalam beberapa waktu terakhir.