Adapula, relawan yang ikut bekerja membantu pemulasaraan dan penguburan jenazah Covid-19 mulai tengah malam hingga dini hari.
“Masih relevankah kita mempertentangkan ekonomi dan kesehatan jika nanti kita mengalami tragedi kemanusiaan,” imbuh dia.
Ketidakwarasan
Melalui akun Youtube-nya, komunitas Sonjo mengunggah video yang berisi pernyataan dari akademisi, budayawan, jurnalis hingga aktivis. Mereka meminta pemerintah mengambil kebijakan berdasarkan pada kemanusiaan.
Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menilai, saat ini perlu ada cara baru dalam menangani pandemi. Ia mengutip pernyataan ilmuwan Albert Einstein, bahwa mengulang hal yang sama tetapi mengharapkan hasil berbeda adalah ketidakwarasan.
Sementara itu, Peneliti ISEAS Yanuar Nugroho menekankan, perekonomian Indonesia tidak akan pulih jika pemerintah tidak berhasil mengendalikan pandemi lebih dahulu.
"Situasi kita memang berat tetapi tidak ada ekonomi yang pulih tanpa keberhasilan menangani kesehatan, yakni mengendalikan pandemi," kata Yanuar.
Baca juga: Satgas Covid-19: Indonesia Sudah PSBB, tetapi Tidak Maksimal
Hal senada disampaikan Guru Besar Emeritus Sekolah Tinggi filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno. Ia meminta pemerintah menangguhkan seluruh proyek nasional yang tidak terkait dengan penanganan pandemi.
"Sekarang saatnya Bapak Presiden membuktikan keberanian dan kasihnya. Segala proyek dan rencana bagus perlu ditangguhkan dulu," ucap Magnis.
Terkait penanganan pandemi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, meminta pemerintah segera melakukan tindakan yang tegas dan jelas.
Sudah banyak korban
Sejak kasus pertama terdeteksi di Indonesia pada 20 Maret 2020, Covid-19 telah memakan banyak korban, termasuk dari tenaga kesehatan.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, setidaknya ada 374 dokter meninggal dunia dalam kondisi positif Covid-19.
“Yang meninggal dari awal sampai 1 Juni 2021 itu dokter sebanyak 374 (orang),” kata Daeng dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk Covid Gawat Darurat, Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: 374 Dokter dan 325 Perawat Meninggal Selama Masa Pandemi Covid-19
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah menyebutkan, banyak perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Setidaknya, ia mendapat laporan ada 325 perawat yang meninggal selama masa pandemi Covid-19.
“Tepatnya 325. Jadi setelah di Wisma Atlet itu ada tiga lagi. Satu di Yogyakarta, satu Jakarta, satu Karawang. Mereka meninggal dan dinyatakan Covid,” ungkap Harif.
Harif menambahkan, dalam dua pekan terakhir banyak perawat yang terpapar Covid-19. Menurut dia, ada 324 perawat harus mendapat perawatan karena terinfeksi.
“Tapi secara laporan manualnya itu belum masuk, misal saya ambil contoh tadi pagi Karawang melaporkan ada 104 orang. Kemudian di Kudus Jawa Tengah itu laporan resminya 104 orang, belum masuk laporan di dalam terinfeksi dalam dua minggu ini,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.