Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Penyerapan Vaksinasi Lansia Masih Rendah

Kompas.com - 26/06/2021, 15:19 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, penyerapan vaksinasi bagi lansia masih sangat rendah.

Ia pun heran penyerapan vaksinasi di kalangan lansia rendah padahal target sasaran vaksinasi untuk lansia sangat besar.

“Untuk lansia sendiri di mana populasinya adalah populasi rentan dan setengah dari yang meninggal itu lansia, itu penyerapan yang masih kecil. Jadi ini kita pertajam kenapa lansia itu serapannya kecil sekali,” kata Alexander dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk “Covid Gawat Darurat”, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di GBK

Alexander pun mengajak elemen masyarakat di tingkat keluarga untuk ikut menyukseskan vaksinasi bagi lansia.

“Jadi oleh karena itu juga ini menjadi isu di masyarakat agar bagaimana lansia tidak hanya upaya pemerintah tapi juga upaya keluarga juga bisa divaksinasi,” ujar dia.

Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi tahap I dan tahap II untuk tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia.

Menurut Alexander, hingga saat ini hanya vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yang angka penyerapannya sudah mendekati 100 persen.

“Vaksinasi sudah tapi belum mencakup seluruh komposisi dan profesi masyarakat yang ada, yang mendekati hampir 100 persen itu adalah nakes yang terdaftar,” ujar dia.

Hingga saat ini, pemerintah terus mengupayakan pelaksanaan program vaksinasi secara optimal.

Baca juga: RSUI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19 Tanpa Syarat Domisili

Bahkan, Alexander mengungkapkan, pemerintah juga memiliki target melakukan vaksinasi sebanyak satu juta dosis per hari di daerah yang tingkat penyebaran kasusnya tinggi.

“Pemerintah sekarang ini pemerintah punya target untuk satu juta per hari dilakukan vaksinasi khususnya di daerah-daerah yang di mana angka kepositifan dan angka kesakitan cukup tinggi ini juga harus mmerlukan partisipasi masyarakat,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com