Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Tambah 22 Orang di Afghanistan dan Singapura, Total 5.091 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri

Kompas.com - 26/06/2021, 10:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Luar Negeri mencatat ada penambahan 22 orang warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang terpapar Covid-19 hingga Sabtu (26/6/2021) pagi pukul 08.00 WIB.

Selain penambahan kasus, Kemenlu juga mencatat ada 18 orang WNI di luar negeri yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Tambahan WNI Covid-19 di Afghanistan dan Singapura, sembuh di Afghanistan, Mesir, dan Singapura," tulis Kemenlu melalui akun Twitter resminya, @Kemlu_RI, Sabtu.

Baca juga: Setengah Juta Kasus Covid-19 di Jakarta dan Instruksi Pendirian Tenda Darurat

Dengan penambahan tersebut, WNI di luar negeri yang terpapar Covid-19 di luar negeri berjumlah 5.091 orang.

Dari angka 4.263 orang di antaranya telah sembuh, 211 orang meninggal dunia, dan 617 lainnya tengah menjalani perawatan.

Bila dirinci, 22 WNI yang terkonfirmasi positif dalam 24 jam terakhir terdiri atas 4 orang di Afghanistan dan 18 orang di Singapura.

Sedangkan, 18 WNI yang dinyatakan sembuh terdiri atas 6 orang di Afghanistan, 1 orang di Mesir, dan 11 orang di Singapura.

Baca juga: Gejala Covid-19 pada Anak yang Penting Diketahui

Berikut data sebaran 5.069 WNI yang terkonfirmasi Covid-19 di luar negeri hingga 25 Juni 2021:

1. Afganistan: 23 WNI (12 sembuh, 11 stabil)

2. Afrika Selatan 7 WNI (1 sembuh, 5 stabil, 1 meninggal)

3. Albania: 2 WNI (sembuh)

4. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)

5. Aljazair: 12 WNI (sembuh)

6. Amerika Serikat: 259 WNI (225 sembuh, 5 stabil, 29 meninggal)

7. Argentina: 7 WNI (sembuh)

8. Australia: 12 WNI (11 sembuh, 1 stabil)

9. Austria: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

10. Azerbaijan: 19 WNI (17 sembuh, 2 stabil)

11. Bahamas: 1 WNI (sembuh)

12. Bahrain: 96 WNI (79 sembuh, 10 stabil, 7 meninggal)

13. Bangladesh: 16 WNI (14 sembuh, 2 stabil)

14. Belanda: 84 WNI (79 sembuh, 5 meninggal)

15. Belgia: 21 WNI (21 sembuh)

16. Bosnia dan Herzegovina: 8 WNI (6 sembuh, 2 stabil)

17. Brunei Darussalam: 8 WNI (7 sembuh, 1 stabil)

18. Bulgaria: 10 WNI (sembuh)

19. Ceko: 37 WNI (sembuh)

20. Chile: 6 WNI (sembuh)

21. Denmark: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)

22. Ekuador: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

23. Filipina: 33 WNI (sembuh)

24. Ethiopia: 14 WNI (9 sembuh, 5 stabil)

25. Finlandia: 26 WNI (sembuh)

26. Ghana: 1 WNI (meninggal)

27. Hongaria: 22 WNI (21 sembuh, 1 stabil)

28. India: 137 WNI (134 sembuh, 3 meninggal)

29. Inggris: 136 WNI (113 sembuh, 17 stabil, 6 meninggal)

30. Irak: 15 WNI (13 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)

31. Iran: 2 WNI (sembuh)

32. Irlandia: 2 WNI (sembuh)

33. Italia: 31 WNI (29 sembuh, 2 stabil)

34. Jepang: 35 WNI (4 sembuh, 31 stabil) 35. Jerman: 36 WNI (11 sembuh, 22 stabil, 3 meninggal)

36. Kamboja: 22 WNI (19 sembuh, 3 meninggal)

37. Kanada: 11 WNI (7 sembuh, 4 stabil)

38. Kazakhstan: 19 WNI (sembuh) 39. Korea Selatan: 324 WNI (322 sembuh, 2 stabil)

40. Kuba: 3 WNI (1 sembuh, 2 meninggal)

41. Kuwait: 271 WNI (253 sembuh, 9 stabil, 9 meninggal)

42. Lebanon: 1 WNI (stabil)

43. Libya: 1 WNI (meninggal)

44. Madagaskar: 4 WNI (stabil)

45. Malaysia: 168 WNI (52 sembuh, 114 stabil, 2 meninggal)

46. Maladewa: 27 WNI (25 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)

47. Meksiko: 3 WNI (sembuh)

48. Mesir: 57 WNI (54 sembuh, 3 meninggal)

49. Makedonia Utara: 2 WNI (sembuh)

50. Mozambik: 4 WNI (sembuh)

51. Myanmar: 2 WNI (sembuh)

52. Namibia: 1 WNI (sembuh)

53. Nigeria: 2 WNI (sembuh)

54. Oman: 20 WNI (2 sembuh, 18 stabil)

55. Norwegia: 4 WNI (sembuh)

56. Pakistan: 37 WNI (33 sembuh, 4 stabil)

57. UEA: 123 WNI (113 sembuh, 2 stabil, 8 meninggal)

58. Panama: 4 WNI (sembuh)

59. Papua Nugini: 3 WNI (stabil)

60. Peru: 16 WNI (12 sembuh, 2 stabil, 2 meninggal)

61. Polandia: 2 WNI (sembuh)

62. Portugal: 17 WNI (15 sembuh, 2 stabil)

63. Perancis: 13 WNI (8 sembuh, 5 stabil)

64. Qatar: 396 WNI (390 sembuh, 3 stabil, 3 meninggal)

65. RRT (China) : 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

66. RRT (Makau): 3 WNI (sembuh) 67. RRT (Hong Kong): 366 WNI (364 sembuh, 2 stabil)

68. Rusia: 36 WNI (35 sembuh, 1 stabil)

69. Rumania: 12 WNI (sembuh)

70. Singapura: 826 WNI (797 sembuh, 27 stabil, 2 meninggal)

71. Slovenia: 2 WNI (sembuh)

72. Serbia: 2 WNI (stabil)

73. Siprus: 1 WNI (sembuh)

74. Spanyol: 50 WNI (33 sembuh, 16 stabil, 1 meninggal)

75. Sri Lanka: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)

76. Sudan: 22 WNI (21 sembuh, 1 meninggal)

77. Suriah: 37 WNI (35 sembuh, 2 stabil)

78. Swedia: 1 WNI (stabil)

79. Suriname: 7 WNI (3 sembuh, 4 stabil)

80. Swiss: 9 WNI (stabil)

81. Taiwan: 233 WNI (144 sembuh, 89 stabil)

82. Thailand: 12 WNI (9 sembuh, 3 stabil)

83. Timor Leste: 11 WNI (stabil) 84. Tunisia: 14 WNI (stabil)

85. Turki: 133 WNI (90 sembuh, 39 stabil, 4 meninggal)

86. Uzbekistan: 19 WNI (18 sembuh, 1 meninggal)

87. Vatikan: 54 WNI (sembuh)

88. Vietnam: 1 WNI (stabil)

89. Jordania: 72 WNI (69 sembuh, 3 meninggal)

90. Yunani : 14 WNI (7 sembuh, 6 stabil, 1 meninggal)

91. Kapal pesiar: 201 WNI (182 sembuh, 12 stabil, 7 meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com