Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Perketat Alat Tes Covid-19 sebagai Syarat Perjalanan

Kompas.com - 25/06/2021, 18:25 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi V dari Fraksi PKS mendorong pemerintah untuk mengevaluasi alat pendeteksi Covid-19 yang menjadi persyaratan perjalanan masyarakat.

Sebab, ia menilai, situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air belakangan ini semakin terlihat mengkhawatirkan karena kasus harian yang semakin meningkat.

“Evaluasi berbagai alat pendeteksi Covid-19 sebagai syarat perjalanan semakin urgent untuk dilakukan, selain memperketat persyaratan perjalanan,” kata Suryadi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).

Suryadi menyarankan pemerintah sebaiknya hanya menggunakan tes Covid-19 yang diakui World Health Organisation (WHO) saja.

Baca juga: Selain Hong Kong, Sejumlah Negara Ini Masih Melarang Masuk WNI

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Sebaiknya Pemerintah menggunakan standard screening atau tes diagnosis yang sudah disetujui WHO saja, guna menghindari meluasnya penyebaran Covid-19,” tutur dia.

Adapun, menurut Suryadi beberapa waktu lalu, sempat ada kejadian ditemukannya pasien positif Covid-19 dalam penerbangan maskapai Garuda Indonesia pada Minggu 20 Juni 2021.

Padahal, sebelum keberangkatan, penumpang tersebut sudah dites Covid-19 dengan hasil yang negatif.

“Adanya kejadian ini dan meningkatnya jumlah kasus harian Covidd-19 sebesar 20 ribu kasus per hari serta munculnya varian-varian Covid-19 yang baru menunjukkan bahwa uji Covid-19 dengan metoda yang dianggap paling baik sekalipun ternyata memungkinkan terjadinya kesalahan,” ujar dia.

Baca juga: Sederet Fakta Garuda Indonesia Dilarang Terbang ke Hong Kong

Diberitakan sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia dengan rute penerbangan dari Jakarta menuju Hongkong disetop sementara oleh otoritas kesehatan Hong Kong, Centre for Health Protection (CHP).

Kebijakan itu dilakukan lantaran ada empat penumpang yang ditemukan positif Covid-19 pada Minggu (20/6/2021).

Melansir dari Chinadailyhk.com, Selasa (22/6/2021), para penumpang diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil tes setibanya di Hong Kong.

Mereka terbang ke Hong Kong dengan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA876.

Baca juga: 5 Fakta Dilarangnya Penerbangan Indonesia untuk Mendarat di Hong Kong

Oleh karena itu, CHP akhirnya memutuskan penerbangan dari Jakarta yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia untuk sementara dilarang mendarat di Hong Kong mulai 22 Juni-5 Juli 2021 mendatang.

Menanggapi kejadian itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa sebelum terbang ke Hong Kong semua penumpang pesawat sudah menjalankan tes kesehatan terlebih dahulu dan hasilnya negatif.

Namun, setibanya di Hong Kong, ternyata ditemukan hasil tes PCR beberapa penumpang menunjukan positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com