Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Duga Ada Kepentingan Kelompok Tertentu di Balik Rencana Bali Dijadikan "Pilot Project" Wisata Berbasis Vaksin

Kompas.com - 25/06/2021, 17:41 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai, langkah pemerintah menjadikan Bali sebagai pilot project wisata berbasis vaksin sarat kepentingan kelompok tertentu.

“Menurut saya kebijakan ini sarat kepentingan kelompok investor atau kelompok kepentingan tertentu yang berasal dari Jakarta, yang terus menekan agar kebijakan tersebut dilaksanakan,” kata Trubus pada Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Ia pun mempertanyakan apakah kebijakan tersebut akan otomatis berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Bali yang juga terdampak secara ekonomi di masa pandemi saat ini.

Selain dipaksakan, lanjut Trubus, kebijakan ini menurutnya akan mengalami banyak penolakan dari masyarakat Bali sendiri.

“Kebijakan ini menurut saya sulit dilaksanakan dan diterima oleh masyarakat, kalau dilihat terjadi resistensi dari masyarakat Bali karena kasus Covid-19 naik lagi,” imbuh dia.

Trubus mengungkapkan jika pemerintah pusat ingin meningkatkan ekonomi masyarakat Bali, hal itu bisa dilakukan dengan fokus pada penanganan Covid-19.

Baca juga: Kebijakan Work From Bali Tuai Kritik, Sandiaga Buka Suara

Dengan penanganan Covid-19 yang transparan dan memiliki arah yang jelas, akan membuat wisatawan kembali melirik Bali sebagai objek wisata yang aman dikunjungi.

“Wisata itu kan pengaruhnya adalah public trust. Kalau dalam penanganan Covid-19 ini pemerintah transparan dan terarah, sosialisasi dan edukasi berjalan dengan baik. Maka Bali juga tidak akan kehilangan magnetnya,” imbuh dia.

Diketahui Selasa (22/6/2021) Manparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa wisata berbasis vaksin dilakukan untuk mendorong peningkatan ekonomi di Bali.

Sandiaga menyebut bahwa upaya itu dilakukan pemerintah melihat perekonomian Bali mengalami kontraksi mendalam akibat pandemi Covid-19.

Tercatat pada kuartal keempat tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali minus 12,21 persen. Pada kuartal kedua tahun 2021, pertumbuhan Bali diduga akan mengalami penurunan di angka minus 6 hingga 8 persen.

Baca juga: Pemerintah Disarankan Tunda Rencana Work From Bali

Wisata berbasis vaksin akan menawarkan paket wisata disertai vaksin Covid-19. Pemberian vaksin pada program ini diprioritaskan pada wisatawan lokal.

Sementara itu vaksin untuk wisatawan mancanegara akan bekerjasama dengan asosiasi yang dikemas dalam program vaksin mandiri. Sehingga tidak mengambil jatah vaksin gratis untuk warga Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com