JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, situasi Covid-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi setelah perode liburan pada akhir 2020.
Hal itu disampaikannya dalam siaran pers tertulis Satgas Covid-19 pada Kamis (24/6/2021).
"Situasi Covid-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi pasca-periode libur akhir tahun lalu. Di mana kasus aktif saat ini mencapai 160.524 kasus, sedangkan kasus aktif tertinggi (sebelumnya) adalah 176.672 pada 5 Februari 2021," ujar Wiku.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Pulau Jawa Meningkat 2 Kali Lipat Dibanding Minggu Lalu
Dia mengatakan, pada pekan ini perkembangan kasus positif Covid-19 secara nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 42 persen.
Kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan mayoritas berasal dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa.
"Penambahannya mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu," ucap Wiku.
Saat ini, terdapat lima provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi terhadap kenaikan kasus positif Covid-19 yaitu DKI Jakarta yang naik sebesar 13.022 kasus, Jawa Barat yang naik sebesar 6.449 kasus, Jawa Timur naik 1.756 kasus, DIY yang naik sebesar 1.322 kasus, dan Jawa Tengah yang naik sebesar 1.012 kasus.
Sejalan dengan kenaikan kasus positif, kematian di lima provinsi ini juga menjadi yang tertinggi di minggu ini.
“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” ucap Wiku.
Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Catat Rekor, Ini Respons Istana
Lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi adalah DKI Jakarta yang naik sebesar 200 kasus, Jawa Tengah yang naik sebesar 96 kasus, Jawa Timur naik yang naik sebesar 79 kasus, Jawa Barat yang naik sebesar 73 kasus, dan Lampung yang naik sebesar 72 kasus.
Wiku menyebut, hal yang perlu dijadikan catatan yakni meskipun Provinsi Lampung mencatat kenaikan kasus yang tidak tajam tetapi angka kematiannya masuk ke dalam 5 besar tertinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa efek dari periode libur panjang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan kenaikan kematian.
“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus," ucap Wiku.
Dia mengatakan, kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan di minggu ini, yaitu 20.1 persen.
Hal ini juga menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan.