Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pilih PPKM Mikro, Komisi IX Minta Tempat Isolasi Diperkuat hingga Level Komunitas

Kompas.com - 24/06/2021, 13:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Melki Laka Lena meminta pemerintah memperbanyak kapasitas tempat-tempat isolasi di tingkat komunitas seperti RT, RW, Kelurahan, Dusun, Desa dan sebagainya.

Hal itu ia minta setelah mendengar keputusan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa pemerintah tetap memutuskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro sebagai langkah pengendalian peningkatan kasus Covid-19.

"Kita perkuat kapasitas dari tempat-tempat isolasi yang terpusat di tingkat komunitas. Misalnya RT, RW, kampung, dusun, kelurahan, atau mungkin kecamatan bahkan kabupaten/kota. Itu isolasi diperkuat kapasitasnya," kata Melki kepada Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

Ia menjelaskan, dalam memperkuat kapasitas tempat isolasi, pemerintah perlu menyiapkan antara lain pelatihan untuk meningkatkan kemampuan Satuan Tugas (Satgas) di tingkat lokal.

Adapun pelatihan itu dimaksudkan kepada para tenaga kesehatan agar nantinya dapat disiapkan di berbagai daerah tingkat komunitas.

Baca juga: PPKM Jakarta Diperketat: Dine In sampai Pukul 20.00 WIB dan Kapasitas Tamu Pernikahan Dibatasi

"Disiapkan betul bagaimana pelatihannya maupun juga kemampuan daripada Satgas di tingkat lokal tersebut untuk mampu menangani situasi ini dari hulu maupun hilir. Sekaligus tenaga kesehatan juga harus diatur distribusi pembagian tugasnya di berbagai tempat," ujarnya.

Selain itu, politisi Partai Golkar ini meminta agar pemerintah memperkuat fasilitas kesehatan di setiap rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

Dalam hal ini, ia berharap ada tambahan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Klinik, dan RS rujukan Covid-19.

"Harus diperkuat kapasitas tenaga kesehatannya juga disiapkan dalam jumlah cukup dan memadai," terangnya.

Namun, di sisi lain ia juga berharap agar para siswa sekolah kesehatan yang sedang berada di tingkat akhir mampu disiapkan untuk turut membantu pelayanan di tempat-tempat tersebut.

Akan tetapi, Melki menekankan agar para tenaga kesehatan itu tetap diberi perlindungan yang memadai seperti alat perlindungan diri (APD) dan insentif yang memadai.

Baca juga: Pertimbangan Jokowi Pilih PPKM Mikro di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

"Bagi mereka, teman-teman dari sekolah kesehatan yang mungkin juga sudah level akhir, dipersiapkan juga untuk bantu melayani fasilitas kesehatan kita. Tapi juga dengan perlindungan yang memadai, APD yang baik, insentif yang memadai yang bagus. Sehingga mereka bisa bekerja mengendalikan situasi ini dengan baik," harap Melki.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, ia menerima banyak usulan terkait penanganan Covid-19 yang melonjak drastis beberapa waktu terakhir.

Salah satu masukan yang ia terima yakni mengenai pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lockdown.

"Kami menyambut baik setiap masukan, baik pribadi, kelompok, ataupun masyarakat, termasuk usulan untuk memberlakukan kembali PSBB dan lockdown mengingat lonjakan kasus positif yang sangat pesat," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/6/2021).

Untuk menangani lonjakan kasus, kata Jokowi, pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan Covid-19 dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Tanah Air, dan pengalaman dari negara lain.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan PPKM Mikro Paling Tepat: Tak Matikan Ekonomi Rakyat

Dari situ, disimpulkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro masih jadi kebijakan yang paling tepat.

"Pemerintah telah memutuskan PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19 hingga ke tingkat desa atau langsung ke akar masalah, yaitu komunitas," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com